Setelah mengikuti pembelajaran mata kuliah Penulisan Naskah Digital di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, saya mendapatkan banyak sekali pembelajaran yang berharga.
Penulisan naskah digital yang pada awalnya saya anggap sama dengan penulisan naskah analog, ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan ini muncul dengan adanya ciri khas dan keunikan masing-masing platform.
Tipikal pengguna media digital bukan tipikal pembaca pasif. Mereka tidak hanya membaca sebuah tulisan di media daring. Audiens juga berinteraksi dengan konten dari media daring yang dibacanya.
Lain halnya dengan pengguna media analog. Audiens media analog atau media cetak bersifat satu arah. Mereka hanya membaca atau mengonsumsi suatu konten.
Pentingnya Penulisan Naskah Digital
Menulis tidak dapat terlepas dari kehidupan kita. Menulis menjadi suatu kegiatan menjadi kebutuhan, keperluan, hingga kemampuan atau bakat untuk beberapa orang.Â
Menulis merupakan tindakan kompleks yang sudah ada di sekitar. Media untuk menulis semakin beragam dan cukup untuk memfasilitasi siapa saja. Begitu juga dengan penyebarannya. Penulisan konvensional berkembang menjadi penulisan digital. Keduanya bermakna sama-sama penting.
Pembelajaran yang saya dapat pada mata kuliah Penulisan Naskah Digital menjadi sangat penting mengingat bahwa kita telah sampai pada era teknologi digital. Maka dari itu, sangat penting untuk memahami segala aspek yang berada dalam konteks digital termasuk penulisan naskah pada platform digital.
Tantangan dari era literasi ini adalah dunia maya yang sangat luas dan dalam. Tidak bisa dipungkiri, kejahatan atau efek negatif dari internet memang nyata ada. Di situlah tantangan bagi penulis untuk bisa berhati-hati dan berjaga. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pengetahuan yang luas berkaitan dengan platform digital.
Kaidah Penulisan Naskah Digital
Dalam melakukan penulisan naskah digital, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.