Pada tanggal 3 Juni 2024, kepala otoritas IKN mengundurkan diri dari jabatannya, meninggalkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat Indonesia.
Kepala otoritas ini meninggalkan proyek strategis nasional yang akan menjadi ibukota baru Indonesia di masa depan. Kepergian kepala otoritas ini menyoroti masalah yang lebih dalam dalam profesionalisme di Indonesia, di mana kepentingan pribadi sering kali lebih diutamakan daripada kepentingan nasional. Hal ini merupakan masalah yang serius mengingat pentingnya proyek IKN bagi Indonesia.
Untuk memastikan kesuksesan pembangunan IKN, diperlukan solusi yang tepat dan terintegrasi dalam konteks sosial, ekonomi, budaya, politik, dan birokrasi.
Solusi-solusi tersebut harus mempertimbangkan kepentingan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks sosial, partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan IKN perlu ditingkatkan. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dan perencanaan perkotaan yang baik juga harus ditingkatkan.
Dalam konteks ekonomi, diperlukan investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi di sekitar IKN.
Sebagai tambahan, sektor ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan perlu dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam konteks budaya, pelestarian dan promosi budaya lokal dan nasional sebagai bagian integral dari identitas IKN perlu diperkuat. Selain itu, kolaborasi antara seniman, budayawan, dan desainer perlu didorong untuk menciptakan lingkungan yang kreatif dan berbudaya di IKN.
Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam konteks pembangunan IKN, penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan IKN. Hal ini akan memastikan bahwa kepentingan masyarakat lokal diakomodasi dan bahwa proyek ini mendapat dukungan yang luas dari masyarakat.