Beberapa jam yang lalu timnas baru saja kalah dengan skor tipis 1-0 dari Guinea di kesempatan terakhir bagi timnas jika ingin tampil di cabang olahraga sepakbola olimpiade 2024 Perancis. Memang belum rezekinya untuk timnas U-23 kita untuk tampil di ajang internasional bergengsi kedua setelah piala dunia.
Namun jika kita berkaca pada target yang diberikan PSSI tentunya hal ini sudah sangat luar biasa, PSSI hanya menargetkan timnas U-23 sampai perempat final. Namun, Shin Tae Yong dapat membuat timnas melaju ke semifinal dan berlaga di playoff antar benua Asia dan Afrika.
Hal ini sebuah perkembangan besar jika kita berkaca 10 tahun belakang dimana carut marut sepakbola Indonesia, dari Dualisme internal di kubu PSSI, dibabat habis 10-0 oleh Bahrain di tahun 2012, di ban FIFA di tahun 2015 karena intervensi pada saat itu. Lalu di tahun 2018 -2019 di mana Indonesia menjadi lumbung goal di kualifikasi piala dunia menghadapi Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Ketika Shin Tae Yong menjabat sebagai pelatih timnas hingga kini timnas yang berkutat dengan hasil hitam perlahan mulai bangkit dan menemukan asah kembali. Sebut saja kita dapat bermain di babak 16 besar piala asia, tempat ke 4 di piala asia u-23 dan menjadi perwakilan asia untuk berlaga di playoff olimpiade. Sesuatu yang mungkin sebelumnya tidak pernah terbayangkan untuk tim sekelas tim debutan di kejuaraan tersebut. Tentunya hal ini juga tidak dapat diraih oleh kerja sama yang baik oleh kubu PSSI, Staf kepelatihan, maupun pemain itu sendiri.
Nice try Garuda, mungkin belum rezeki kita untuk bermain di olimpiade 2024. Namun, sepakbola Indonesia sedang mengalami proses perbaikan yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H