PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk adalah perusahaan manufaktur aluminium sheet. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Surabaya. Didirikan sebagai salah satu perusahaan andalan Grup Maspion, perusahaan memulai produksi komersial sejak tahun 1983. Produknya dijual dalam bentuk lembaran, foil, kumparan, dan lingkaran. Lembaran aluminium biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk dapur dan peralatan rumah tangga, kendaraan pengangkut, serta bahan bangunan. Aluminium foil terutama digunakan untuk industri kemasan. Produk perusahaan dipasarkan ke pasar domestik dan internasional, termasuk Asia, Australia, Timur Tengah, Eropa dan Amerika Serikat.
Rasio Keuangan Perusahaan tahun 2018-2020
(Karena pada laporan keuangan tahun 2020 perusahaan berubah menggunakan mata uang USD, maka beberapa akun tahun 2018 tidak dibandingkan)
Aset dan Ekuitas perusahaan turun dari tahun 2018 sampai tahun 2020. Artinya nilai perusahaan semakin berkurang. Bahkan ekuitas pada tahun 2020 menurun begitu tajam dibanding tahun 2019 meskipun hutang perusahaan berkurang. Efek pandemi covid-19 pada tahun 2020 sangat berpengaruh pada perusahaan.
Akibat pandemic covid-19, penjualan perusahaan di tahun 2020 menurun sebesar 56,87% dibanding tahun sebelumnya. Sektor manufaktur memang salah satu sektor yang terdampak menurun akibat pandemic covid-19. Jika dilihat lebih lanjut, perusahaan memang sudah merugi sejak 2019 dimana kerugian perusahaan bahkan lebih besar sebelum terjadi pandemi. Namun kerugian pada tahun 2019 bukanlah kerugian akibat rendahnya penjualan tetapi karena manajemen membuat cadangan kerugian penurunan nilai persediaan yang cukup besar
Rasio keuangan perusahaan pada tahun 2019 menurun dibanding tahun 2018, menandakan pada tahun 2019 kinerja perusahaan memang tidak baik. Di tahun 2018 perusahaan masih mendapat laba usaha, sedangkan di 2019 perusahaan mengalami kerugian. Di tahun 2020 rasio profitabilitas perusahaan makin memburuk yang berarti kemampuan perusahaan untuk mendapat laba semakin menurun. Ada 2 tantangan menurut manajemen yang menjadi alasan dibalik turunnya kinerja perusahaan pada tahun 2019, yaitu:
- Volatilitas London Metal Exchange atas alumunium yang mempengaruhi harga jual dan harga beli produk komoditas alumunium.
- Volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap USD yang mempengaruhi arus kas operasional dan pendapatan operasional.
Di tahun 2020 manajemen perusahaan mengatakan kedua tantangan tersebut masih menjadi kendala dan terdapat tantangan tambahan bagi perusahaan yaitu pendemi covid-19 yang berdampak pada berkurangnya permintaan produk komoditas aluminium.
Analisa Perpajakan