Mohon tunggu...
Ishaq Mohamad
Ishaq Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Menulis adalah pengabdian, Pena dan goresan kata adalah senjata ampuh untuk membentuk peradaban, Tulisan memiliki kekuatan untuk merubah sesuatu termasuk merubah dunia, dan menulis adalah tugas manusia untuk mengawal zaman, yakusa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan, Panas, Perang, Cinta, Ilmu Pengetahuan dan Agama

26 September 2023   08:04 Diperbarui: 26 September 2023   08:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hujan dari langit pemberian sang kuasa, banyak makhluk yang merindukannya ketika kekeringan melanda mereka, namun ketika begitu berlimpahnya air diatas tanah mereka, pandangan makhluk itu tiba-tiba berubah seperti bahasa lain dari keangkuhan, menyesali kenapa air itu harus ada tergenang disekelilingnya hingga mematikan tanaman, menghalangi kendaraan untuk berjalan, bahkan umpatan sering keluar tanpa sadar dari lisan setiap makhluk yang tidak mengharapkan air berlebihan itu.

Panas itu sangat di butuhkan oleh setiap makhluk yang merasai kedinginan, namun panas itu menjadi sesuatu yang tidak diharapkan dikala mereka ingin merasakan kesejukan dari hembusan udara. Panas itu kadang dibutuhkan ketika makhluk bernama manusia mempergunakannya untuk keperluan hidup mereka, buat minuman panas, buat menjemur pakaian mereka yang basah, namun panas juga menjadi sesuatu yang tidak diingini ketika dalam kondisi-kondisi tertentu tubuh merasakan sakit yang luar biasa, ketika suhu tubuh menjadi panas, maka panas itu menjadi sesuatu yang benar-benar ingin dijauhi.

Perang, perang merupakan seuatu yang tidak diingini manusia ketika mereka ingin merasakan suatu keadaan bernama kedamaian, namun tidak sedikit bagi mereka, manusia-manusia yang konon katanya memiliki kekuatan (power) ingin perang terjadi dimana-mana, apalagi alasannya kalau bukan untuk pemenuhan keakuan yang tinggi, keserakahan, dan kekuasaan yang besar, namun tidak sedikit dari mereka yang berperang motifnya untuk mempertahankan diri dari musuh yang tidak diharapkan, bagaimanapun membela diri adalah salah satu sisi-sisi kemanusiaan yang fitrawi dalam diri manusia selain apa yang dimiliki oleh hewan, bisa dikatakan seperti halnya panas dan dingin, perang di satu sisi merupakan hal yang tidak diingini oleh manusia dan pada keadaan tertentu perang menjadi hal yang tidak dapat dihindari hadir dalam hidup makhluk bernama manusia.

Cinta, cinta merupakan sesuatu yang disanjung-sanjung oleh seluruh makhluk semesta, bahkan ada yang membahasakan bahwa alam semesta hadir dari cinta sang pencipta, bagaimana dengan manusia?, bagi manusia cinta sesuatu yang hampir tidak ada habisnya untuk jadikan tema hidup, dalam ranah kehidupan manusia tidak sedikit yang bangkit dari kematian karena cinta dan tidak sedikit juga manusia hidup rela mati karena cinta, hampir-hampir cinta memiliki kekuatan yang luar biasa dari apapun, manusia pasti akan mengingat bagaimana dalam suatu sejarah, ada sebuah negara yang berperang hanya karena memperbutkan cinta seorang wanita. 

Walaupun tulisan ini memberikan penggambaran yang begitu besar akan cinta, cinta akan hadir lebih besar dari penggambarannya. Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa, bisa membangun juga bisa menghancurkan, bisa membuat bahagia juga bisa membuat manusia bersedih sepanjang hari, bisa membuat manusia bangkit dari hidupnya juga bisa membuat manusia terpuruk. Jadi disisi sebenarnya cinta berpihak?, bagi saya cinta tidak sekedar hitam putih, atau negatif positif, cinta adalah sesuatu yang universal, melampui pemikiran manusia karena ia berasal dari zat yang tidak terbatas.

Ilmu pengetahuan bagi kaum agamawan merupakan sembolisasi dari kemuliaan manusia, dengan ilmu pengetahuan manusia diangkat derajatnya, dan dengan ilmu pengetahuan juga manusia diserahi amanah untuk mengelola alam ini, bukan hanya bumi tapi juga semesta. Seperti yang diberitakan pada kitab suci agama langit bahwa baik dan buruknya alam ini bergantung pada tangan manusia, apapun kerrusakan yang ditimbulkan adalah akibat dari tangan manusia itu sendiri. 

Saya sependapat dengan berita dari langit mengenai posisi manusia ditengah alam semesta ini, bukan karena legitimasi sesuatu yang bersifat sakral karena asalnya dari langit tapi karena penalaran terhadap realitas yang terjadi dibumi tempat manusia berpijak. Bagaimanapun hal yang mendasari manusia bisa berbuat demikian adalah ilmu pengetahun, namun tidak sedikit hasil dari cipta rasa, rekayasa yang dibuat manusia menyalahi hukum alam yang sudah ditetapkan oleh sang pencipta. 

Manusia selaku makhluk yang memiliki kemerdekaan kadangkala melakukan sesuatu semaunya tanpa memikirkan dampak yang diakibatkan dari perbuatannya. Padahal secara esensi ilmu pengetahuan hadir untuk mengangkat derajat manusia dihadapan Tuhannya, disamping itu ilmu pengetahuan dapat membantu kerja-kerja kemanusia, dan sekali lagi saya sepakat bahwa ilmu pengetahuan memang seperti pisau yang memiliki dua sisi, satu sisi untuk membentuk peradaban manusia lebih maju di satu sisi ilmu pengetahuan dapat membuat manusia lupa diri, melakukan sesuatu yang diluar batas kemanusiaanya., sehingga bisa dipastikan peradaban manusia sangat ditentukan akan dibawa kemana ilmu pengetahuan yang dibawa oleh makhluk bernama manusia tersebut.

Agama, ada pertanyaan yang muncul dari benak saya, apakah agama adalah prodak manusia ataukah agama tersebut prodak dari langit?, sejak kapan ada agama?, siapakah orang yang pertama mencetuskan istilah agama?, ketika nabi Adam diciptakan apakah mereka sudah memeluk agama?, apakah agama produk manusia primitif / purba yang di zaman moderen ini sudah tidak diperlukan lagi ataukah agama bukan prodak manusia primitif atau manusia moderen tapi produk manusia dan sudah menjadi fitrah yang tidak bisa dilawan?, pertanyaan-pertanyaan tersebut sering muncul dalam benak saya, dan karena hari ini saya beragama maka pastilah jawaban yang hadir adalah subjektif, akan berbeda jawaban yang akan diberikan oleh mereka yang mengaku sebagai atheis sejati. 

Bagi saya agama adalah peradaban manusia tertua dimuka bumi, seperti halnya perang yang menjadi tradisi manusia sejak purba hingga sekarang, agama adalah sesuatu yang sudah bertahan cukup lama selama perjalanan hidup manusia, bahkan tidak sedikit perang yang terjadi berdasarkan motif agama (perang antar agama). Mengenai pertanyaan-pertanyaan sebelumnya mengenai agama, terus terang ilmu penulis belum mencukupi tapi kalau mau mengambil sebuah posisi tegas dari pertanyaan-pertanyaan diatas, saya akan mengatakan bahwa agama akan selalu berjalan beriringan bersama peradaban manusia, hingga alam semesta hancur lebur sekalipun agama akan tetap ada selama ada satu manusia yang hidup diantara banyak manusia lainnya, agama tidak diartikan sebagai sebuah lembaga tapi sebagai sebuah sudut pandang, idiologi, prinsip hidup manusia dalam melihat ataupun memaknai hidup.

Pada akhir tulisan, saya hanya mau menekankan bahwa hidup ini sangat unik, dan membuat unik itu adalah manusia sendiri, dari sekian banyak makhluk, manusia yang harus diberikan perhatian khusus, pikiran manusia sulit ditebak, makhluk yang konon katanya merupakan perwakilan Tuhan dimuka bumi pada saat tertentu bisa berubah menjadi malaikat dan pada saat-saat tertentu bisa menjadi kebalikannya, ketika dari sekian banyak unsur yang mendukung kehidupan manusia ada hal-hal yang menjadi ambigiutas dan pada saat-saat lain menjadi kondisional, yang menjadikannya ambigu apakah manusia itu sendiri ataukah unsur pelengkap hidup manusia itu sendiri?, ilmu pengetahuan misalkan, atau cinta, dua hal tersebut sering menjadikan manusia berada pada dua sisi yang berlainan. Semua kembali pada esensi hidup, semua kembali pada keseimbangan hidup, dan semua kembali kepada yang seharusnya, kata Mohamad Iqbal "hidup ini bergerak menuju pada kesempurnaan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun