Mohon tunggu...
Ishaq Mohamad
Ishaq Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Menulis adalah pengabdian, Pena dan goresan kata adalah senjata ampuh untuk membentuk peradaban, Tulisan memiliki kekuatan untuk merubah sesuatu termasuk merubah dunia, dan menulis adalah tugas manusia untuk mengawal zaman, yakusa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gerak

29 Agustus 2023   11:42 Diperbarui: 29 Agustus 2023   11:49 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Gerak adalah perpindahan dari satu tempat ketempat lain, pengertian gerak bisa berasal dari sudut pandang filsafat bisa juga berasal dari sudut pandang ilmiah yaitu dalam bidang ilmu Fisika. Dari sudut pandang filosofis gerak sangat krusial dalam kehidupan manusia, tanpa gerak manusia sama saja dengan mati. Dalam hidup manusia gerak selalu dapat ditemui  dalam berbagai dimensi, dari sudut  pandang fisik maupun non fisik. Dari sudut pandang fisik bisa dilihat dari hal- hal yang bersifat materi dalam hal ini materi yang terkecil sampai yang materi yang terbesar. Dari yang terkecil yaitu gerak biji jarah atau atom dan gerak yang terbesar adalah alam semesta.

Kaum agamis meyakini bahwa segala gerak didunia ini terjadi dengan sendirinya tapi ada sesuatu yang menggerakan Tuhan sang Pencipta, dalam agama Islam keyakinan tersebut dapt dilihat dari Ayat yeng berbunyi :

Dan Allahlah yang mengirimkan angin; lalu (angin itu) menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi setelah mati (kering) Seperti itulah kebangkitan itu (Q.S Al Fathir ayat 9)

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu (Q.S. Ar-Rad ayat 2)

Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan (Q. S. Ar-Rad ayat 17)

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kekuasaan Kami kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu) Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas (Q.S. Al-Isra ayat 12)

Selain agamawan para filsuf juga meyakini bahwa alam ini tidak bergerak dengan sendirinya tapi ada yang menggerakan. Salah seorang filsuf terkemuka asal Yunani yang bernama Aistoteles  mengatakan alam ini tidak bergerak dengan senidirinya tapi ada sesuatu penggerak yang menggerakan, dimana yang bergerak tersebut tidak  digerakan oleh sesuatu apapun, dia adalah sebab dari segala sebab, Dia adalah Tuhan. Teori Aristoteles tersebut disebut juga teori kausalitas atau sebab akibat. Berbeda dengan kaum materialistis menganggap bahwa alam ini ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan, dan gerak manusia di alam ini karena manusia itu sendiri tidak ada campur tangan sesuatu apapun termasuk Tuhan.

Dua alur pemikiran antara percaya Tuhan dan tidak percaya pada Tuhan sebagai penggerak memang membawa implikasi dalam diri tiap individu. Individu yang terlalu pasrah akan kehidupan ini membawa dampak kelemahan diri yaitu munculnya sikap pesimistis dalam diri, tidak mau berusaha dan apatis. Sebaliknya individu yang terlalu merasa super akan membuat dirinya sombong, angkuh dan semena-mena. Perlu adanya keseimbangan antara sikap pasrah dan sikap superior dalam diri. Ada saatnya manusia harus mengandalkan kekuatanya dalam berusaha dan ada saatnya manusia harus pasrah kepada Tuhan ketika segala kekuatan atau kemampuan sudah dikerahkan.

Gerak hidup  selalu ada seiring jatuhnya hujan diatas permukaan bumi. Seiring hembusan angin yang membelai dedaunan tanaman yang hidup diatas bumi ini. Seiring dengan gemiriciknya air. Seiring sentuhan mentari dipagi hari ketika menyambut waktu pagi. Seiring hembusan nafas dari tiap-tiap makhluk hidup dipermukaan bumi dan seiring perputaran bumi pada porosnya dalam bingkai rotasi dan revolusi. Itulah gerak, syarat wajib atau mutlak bagi kehidupan didunia ini.  Akhir kata sebuah nasehat filosofis dari gerak " Teruslah bergerak karena ketika kita berhenti bergerak maka kita telah mengambil  takdir Tuhan dan telah menjadi sekutu bagi-Nya".

BILLAHITAUFIQWALHIDAYAH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun