Mohon tunggu...
David Putera Anugrah
David Putera Anugrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan Ilmu hubungan international UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Hobi saya adalah menonton film. Maka dari itu, topik pembicaraan favorit saya adalah yang terkait dengan pembahasan film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebaran Bahasa Inggris sebagai Diplomasi Budaya yang Dilakukan oleh Inggris di India pada Era Kolonialisme

24 Mei 2024   16:56 Diperbarui: 24 Mei 2024   17:06 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inggris dan era kolonialisme memanglah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Inggris merupakan salah satu atau bahkan negara terbesar yang memiliki ekspansi wilayah yang luas dan besar pada masa kolonialisme. 

Negara yang menjadi jajahan atau wilayah yang berada di bawah kekuasaan Inggris pada era kolonialisme salah satunya yaitu India. Esai ini mencoba melihat apa yang dilakukan Inggris terkait dengan penyebaran bahasa Inggris di India pada masa kolonialisme melalui kacamata diplomasi budaya dalam studi hubungan internasional (HI). 

Diplomasi budaya juga merupakan salah satu "soft power" dalam konteks memenuhi kepentingan nasional di dunia internasional. Secara singkat, diplomasi budaya adalah salah satu cara berdiplomasi dimana aspek budaya menjadi media untuk berdiplomasi. 

Kolonialisasi yang dilakukan oleh Inggris di India jika melihat dari faktor historis memanglah tidaklah sesuai. Sejarah mengatakan kolonialisasi Inggris di India memanglah berkaitan dengan isu kekerasan, eksploitasi sumber daya alam, HAM, dan masih banyak lagi Namun jika melihat dari kacamata diplomasi budaya maka akan memberikan hasil yang berbeda.

Menurut Millton Cummings bahwa diplomasi budaya merupakan proses pertukaran ide, informasi, seni dan aspek budaya lainnya di antara bangsa-bangsa dan masyarakatnya untuk menumbuhkan pengertian. Diplomasi budaya pertama-tama dan terutama adalah tentang menjembatani perbedaan dan memfasilitasi masyarakat dunia untuk menumbuhkan rasa saling menghormati. 

Inggris sebagai salah satu negara yang sangat aktif melakukan ekspansi wilayah di berbagai penjuru dunia, melihat India sebagai salah satu negara yang terkena dampak dari aktifnya gerakan Inggris pada masa kolonialisme. Namun bukan berarti dampak tersebut berkonotasi negatif.
Jika melihat dari pengertian, maksud dan tujuan dari diplomasi budaya, maka yang dilakukan Inggris di India bukanlah hal yang negatif. Jika melihat dari kacamata diplomasi budaya maka yang dilakukan Inggris yaitu menyebarkan bahasa Inggris di India merupakan sebuah tindakan didasari oleh rasa pengertian, serta ingin adanya jembatan yang menghubungkan antara warga lokal India dan pendatang dari Inggris.

Inggris tahu ketika mereka datang ke India, maka akan ada perbedaan budaya yang sangat signifikan. Maka dari itu diperlukan suatu tindakan yang bersifat memfasilitasi dan menghubungkan perbedaan keduanya agar jalinan komunikasi bisa berjalan. 

Inggris melihat bahwa aspek budaya merupakan media yang bisa menyatukan keduanya. Dan salah satunya yaitu bahasa.

Maka dari itu, pada saat Inggris mulai mendapatkan kekuasaan yang besar, pemerintah Inggris menerapkan suatu kebijakan yaitu menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa India yang bahkan kebijakan tersebut masih ada hingga sekarang. 

Hal ini dilakukan karena Inggris juga ingin membangun sistem pendidikan barat di India. Kebijakan ini pertama kali dilakukan pada masa Gubernur Jenderal Lord Bentick (1828-1835). Lors Macaulay, sebagai direktur Committee of Public Instruction meresmikan memorandum pendidikan yaitu bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah di India (Suwarno, 2012:109)

Bagi sebagian sejarawan atau para ahli melihat bahwa yang dilakukan oleh Inggris sebagai bentuk dari pemusnahan atau menghilangkan suatu budaya. Namun dari kacamata diplomasi budaya melihat hal tersebut dari sisi yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun