Bukan hanya pemerintah, kita sebagai masyarakat juga bisa melakukan upaya pencegahan disintegrasi sosial, dengan menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme, serta mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Kita juga bisa mulai dari menggunakan media sosial  secara bijak, dengan menghentikan penyebaran berita hoax di internet dan grup whatsapp keluarga untuk mencegah penyebaran berita tidak benar yang berpotensi menebar kebencian dan fitnah kepada suatu individu atau kelompok.
Kita juga bisa mendukung kebijakan pemerintah yang menjaga persatuan, seperti memberi dukungan terhadap program-program pembangunan, pemberdayaan masyarakat, atau inisiatif-inisiatif yang mendorong toleransi.
Sebagai pelajar, kita juga bisa ikut melaksanakan upaya pencegahan disintegrasi mulai dari hal-hal kecil, seperti menghormati keberagaman di sekolah, belajar menghargai sejarah Indonesia, dan dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehar-hari. Misalnya, berlaku adil kepada semua orang sebagai perwujudan dari sila ke-5, berteman tanpa membeda-bedakan SARA sebagai perwujudan dari sila ke-3, dan lain-lain.
Pelajar merupakan generasi penerus bangsa, untuk itu penting mendidik mereka sedari kecil agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang paham akan Integrasi bangsa, dan agar mereka dapat mewujudkan "Bhinekka Tunggal Ika" dalam lingkungan masyarakat.
Mencegah rayap menggerogoti kayu bisa dilakukan dengan menggoreskan kapur rayap di sekitar area kayu. Sama halnya dengan mencegah disintegrasi bangsa. Dengan menggoreskan semangat persatuan dan kesatuan kedalam hati generasi penerus bangsa, paham perpecahan akan menjauh, dan Indonesia akan bebas dari ancaman disintegrasi.
Sumber:Â
Gramedia - Disintegrasi Bangsa
Gramedia - Integrasi Bangsa
SEJARAH INDONESIA untuk SMA/MA kelas XII Kelompok Wajib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H