Mohon tunggu...
Dave Matthew Djati
Dave Matthew Djati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional yang tertarik pada Militer dan Perdagangan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penggunaan Drone dalam Perang Iran-Israel

21 April 2024   16:50 Diperbarui: 21 April 2024   21:15 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Iranian Defence Ministry/AFP 

Drone atau nama lengkapnya Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan pesawat terbang tanpa awak. Teknologi ini pertama kali ditemukan pada abad ke-19 oleh seorang insinyur asal Austria. 

Drone pertama kali berbentuk balon udara tanpa awak yang diisi dengan bahan peledak. Kemudian, teknologi drone semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan yang tadinya digunakan untuk kepentingan militer saat ini sudah banyak drone yang digunakan untuk keperluan harian seperti fotografi atau untuk mrngantarkan paket.

Penggunaan drone dalam perang Kembali popular saat perang Ukraina-Russia Meletus pada tahun 2021. Dalam peperangan yang masih terjadi hingga hari ini drone menjadi primadona di medan perang dan dapat mengendalikan jalannya pertempuran. 

Drone menjadi pilihan karena mereka tidak memerlukan awak, memiliki jangkauan yang cukup luas, memiliki daya angkut yang cukup banyak, susah ditemukan radar, dan dapat dengan mudah masuk ke dalam wilayah lawan, serta memiliki harga produksi yang tidak mahal jika dibandingkan pesawat tempur.

Ukraina menggunakan drone-drone untuk fotografi yang dimodifikasi sehingga mampu membawa bom seberat 45 KG yang dapat menghancurkan sebuah tank. 

Sementara itu Russia mengandalkan drone produksi Iran yang diberi nama Kamikaze. Drone ini memiliki jangkauan hingga 1.000 KM dan memiliki kemampuan untuk menemukan target secara efektif.Tidak hanya menjadi primadona di perang Ukraina-Russia, tetapi drone juga digunakan dalam peang lainnya seperti perang Israel-Iran.

Konflik Israel-Palestina yang lebih dahulu meletus dan tidak berkesudahan merambat hingga menjadi konflik baru.Israel menhyerang Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024, yang menewaskan dua jenderal Iran Revolutionary Guards(IRGC) dan 5 orang perwira. Serangan ini menandakan awal dimulainya peperangan baru di kawasan Timur-Tengah. 

Iran kemudian merespon dengan mengutuk Tindakan Israel dan akan mengirimkan serangan balasan. Sebab wilayah konsuulat dan kedutaan suatu negara adalah merupakan kedaulatan ekstrateritorial suatu negara. Sehingga serangan Israel bisa diartikan sebagai serangan langsung dan terbuka kepada Iran.

Iran membalas serangan Israel pada tanggal 13 April dengan mengirimkan lebih dari 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal kendali jarak jauh dari wilayah Iran. 

Drone Iran menjadi ancaman yang cukup membahayakan bagi Israel karena kemampuannya untuk masuk dan menyebabkan ledakan pada area yang akurat. Walau serangan Iran sebagian besar dapat dihalau dan hanya menimbulkan kerusakan kecil bagi Israel, namun ini menjadi sinyal kuat bahwa drone masih akan terus digunakan dalam perang ini. Iran sebagai salah satu negara produsen drone militer terbaik di dunia tentu sangat mengancam Israel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun