[caption id="attachment_81064" align="aligncenter" width="150" caption="sejenak tak hadir disini"][/caption] Pagi ini (20 Desember 2010) aku sengaja ga ikut Monday Meeting di kantor karena ingin mengambil hadiah Netbook dari Kompasiana dan akhirnya jam 11.00an netbook Smart sudah ditangan. Seorang teman kompasianer menyampaikan bahwa kemenanganku ini disebabkan karena tulisanku difavoritkan oleh para teman-teman kompasianer. Ini cukup mengejutkan sebab berarti banyak teman kompasianer memilih tulisanku ini. Sebagai bentuk rasa terimakasihku maka aku ingin merunut sedikit mengenai tulisan itu. Waktu lomba menulis Mykompasiana diadakan tak terbersit sedikitpun niat untuk mengikuti lomba ini karena dengan tema yang sangat universal ini saya merasa akan banyak yang ikut lomba ini dan persaingan pastinya ketat. Di lain pihak saya juga memprediksi bakalan banyak yang tulisannya menganalisa perkembangan kompasiana dan kata "analisa serta berhitung" yang sudah menjadi bagian dalam pekerjaanku tiap hari tak ingin kulakukan dalam ranah yang lain termasuk di kompasiana. Tapi dilain pihak aku sangat menikmati analisa Mad Mizan juga lucunya ide Sari Novita mengenai menuliskan percintaan yang terjadi di Kompasiana berkaitan dengan lomba ini. Kisah cinta Princess in White and her Prince sudah lama terjadi tapi selama ini hanya terpateri dalam ingatan dan membaca ide SN itu membuat tulisanku mengalir deras yang segera kuposting.  Sebenarnya setelah itu aku tak memikirkan lagi tuh tulisan bakalan dapat nomor atau engga. Makanya pas dapet nomor, saya sangat senang karena dibalik tulisan mengenai Jodoh di Kompasiana tapi sebenarnya saya tidak hanya bicara mengenai percintaan yang bisa terjadi di Kompasiana tapi juga ingin kita sama-sama menghargai karya sesama kompasianer. Tulisan Princess in White segera tergerus dengan derasnya tulisan teman-teman lain dan karena judulnya pun tak "eye catching" serta dia tak pernah bergaul di forum maka pembacanyapun jarang tapi berlian tetap bersinar walaupun tertutup lumpur, bukan? Dan tulisan Princess in White-lah yang telah mengantarkan saya mendapatkan tempat dalam lomba tersebut. Karena tulisanku tersebut seorang rekan kompasianer mengaku dia berani melangkah meminang sesama blogger dan dalam bilangan minggu setelah tulisan itu dimuat - mereka telah menikah. The Other SN - Smart Netbook... Dengan antusias aku tenteng si Netbook ke Ambassador ntuk registrasi nomor Smart dan bujubuneeeng, para customer service Smart langsung heboh melihat Netbook tersebut karena produk ini tidak dikeluarkan lagi padahal masih banyak yang cari. Mereka akhirnya minta aku jual ke mereka..aku sempat meragu sejenak, secara sebelumnya memang sudah punya notebook dan rencananya dua-duanya dijual dan tukar tambah dengan Vaio yang panjang dan ramping....cocok banget ama ritme kerjaku yang wora-wiri itu. Akhirnya aku minta waktu untuk berpikir sejenak sembari menuju spot berikutnya dimana aku janjian ketemu untuk pertama kalinya dengan seorang kompasianer. Kami hanya bertemu sejenak sesuai dengan keperluan setelah itu kuputuskan untuk memakai saja Netbook itu...aku ingin Netbook ini menjadi penyemangat untuk menulis lebih baik lagi. Hpku silih berganti berdering dari dua abang yang kutemukan di Kompasiana, hari Minggu kemarin mereka kuganggu dari istirahat bersama keluarganya karena aku butuh pertimbangan mereka dalam menyelesaikan permasalahan dalam kerjaanku...dan sekarang mereka menanyakan progress dari penangananku... makasih ya teman-teman yang baiiiik. Sembari sibuk ngoceh di telpon tak kusadari bahwa si mas Customer Service ternyata telah menginstall Microsoft Original dari kantor Smart (ini sama sekali tak ada dalam Netbook tersebut), Adobe Flash Player dan Mozilla ke Netbook setelah sebelumnya aku sempat panik diberitahu dia bahwa program tersebut belum ada di Netbook tersebut. Aku tentunya sangat berterimakasih padanya.... Gantian mereka yang tiba-tiba berambisi ingin merebut hadiah-hadiah menarik dari Kompasiana dan secara kilat aku mengajari mereka tentang Kompasiana serta cara ikutan lomba-lomba penulisan yang ada.
---------------------------------
Huuuf, saking sibuknya dengan segala macam urusan sampai lupa kalau hari ini aku putus cinta....telpon lagi ke para abangku itu, "Mas....sampe kelupaan bilang kalau aku barusan putus ama pacar." "Kok gak nangis....biasanya kamu suka nangis Bombay," jawab mereka nyaris sama. "Entah ya...kali ini ga ngerasa sedih dan pastinya juga ga hepi sih...kosong aja," jelasku. "Hem, bagus deh...berarti kamu baik-baik aja," jawab mereka. "Gimana baik-baik aja sih, berarti pupus sudah cita-citaku buat dicupang di leher pas malam tahun baru. Gilaaa aja dah seumur gini masa leher gue belum pernah bercap merah seh," omonganku tambah ngaco. Mereka langsung ketawa cekakakan dan mungkin aku ini kompasianer tergila dan terngaco yang pernah mereka kenal, "Ya udah sih, ntar kamu boleh deh malem taon baruan ama cowo baru (kalo ada)Â Â trus kalo mau dicupang juga boleh tapi ga lebih dari itu." Aku cuman bisa, "Haaah, saran yang aneh...masa segitu instan-nya kan tinggal sepuluh harian ginee." alamat tahun baru bakalan ikutan lomba ngeblog aja deh.
