Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Usai Tertampar Ustad Syam, Langsung Take Action

15 April 2021   16:28 Diperbarui: 15 April 2021   16:37 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-tama rasanya saya perlu perkenalkan sedikit tentang Ustad Syam -- ustad millenial yang setiap hari mengisi acara religi Islam itu Indah di sebuah stasiun TV.  Kalau saja dia tidak terpeleset saat mengutip ayat yang menjanjikan 72 bidadari sebagai suatu kesempatan untuk pesta seks, pasti saya tidak akan memperhatikannya. 

Oh ini tho ustads Syam...begitu klik program TV itu, kesan pertamanya  hmm masih muda jadi dimaklumi saja jika ada kesalahan, apalagi dia sudah meminta maaf. Ustad juga manusia #rockerjugamanusia_modeon. 

Sayapun jadi sering menyimak tausiahnya walaupun tidak rutin. Saya senang saat dia menjelaskan bahwa ucapan seorang ustads yang menyakiti pendengarnya juga berpotensi sebagai dosa, maka ustad terutama dirinya harus hati-hati dalam berucap. 

Ini lebih lanjut dibuktikan saat ia menikahi isteri yang dikenalnya melalui aplikasi TikTok, tuh kan milenial banget. Ketika berdua diambil fotonya dan sang isteri memeluknya mesra, ustads Syam mengingatkan isterinya supaya tidak mesra-mesra, "Nanti ada yang sedih melihat kita."

Usai memasuki tahun 2021 ini Islam itu Indah membahas masalah pergantian waktu serta penggunaannya. Betapa kita sering merasakan waktu begitu cepat berlalu;  perasaan baru saja memasuki tahun 2020 eh tetiba karena virus Covid-19 harus di rumah saja sepanjang tahun. 

Dan tanpa terasa kita sudah memasuki tahun 2021. Fenomena perasaan baru saja, tahu-tahu sudah memasuki tahun baru menurut ustad Syam termasuk tanda-tanda kiamat sudah dekat. Sehari tetap 24 jam tapi kenapa sekarang serasa lebih cepat dari sebelumnya , begitulah tanda-tanda yang harus dicermati.

Lebih jauh lagi ustad Syam mengingatkan, "Selama nyaris setahun di rumah saja, apa yang sudah dilakukan? Seharusnya bacaan Al Quran jauh lebih maju. Bagaimana dengan hafalan Quran-nya, berapa ayat yang sudah dihafalkan dalam setahun ini?"

Peringatan ustad Syam ini benar-benar menampar, paling tidak buat saya. Benar juga ya, harusnya bacaan Al Quran sudah jauh lebih baik, harusnya hafalan ayat sudah banyak bertambah. Nyatanya tidak, bacaan Quran saya jangankan dibandingkan dengan Qariah. Dibandingkan dengan Syahrini saja kalah jauh.

Benak saya berjalan lebih jauh.....sebagai penulis, berapa novel yang sudah saya selesai dalam tahun 2020 lalu, sudah berapa naskah kamu turunkan dalam berbagai applikasi penulisan?

Saya menatap kaca sembari berkata dalam hati, "Hei...kamu kan di rumah saja, kenapa pencapaianmu hanya pertambahan berat badan?"

Untung soal ini saya tidak sendiri, kan ada kamu, kamu dan kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun