Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tragedi Mei 98, yang Lain Lari, Aku Malah Masuk Gelanggang

16 Mei 2019   08:42 Diperbarui: 16 Mei 2019   08:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini memerlukan effort yang besar karena berarti harus memindahkan perangkat server yang rumit dan sensitif. Kecepatan kerja kami membuat kepercayaan nasabah meningkat dan begitu kami buka lagi mereka langsung memindahkan dana mereka dari bank lain sehingga justru pasca kerusuhan itu dana di cabangku naik jadi Rp.200 Milyar setelah sebelumnya hanya Rp. 2 Milyar. Pimpinan-pimpinan cabang bank tetangga sampai menyempatkan diri datang dan ingin berkenalan dan rata-rata mereka warga keturunan lho.

Ada yang menunjukkan bekas-bekas luka di sekujur tangan hingga lengan karena waktu itu dia dan pegawainya ditarik dari sepeda motor yang sedang dikendarai. Beruntung saat itu ia segera menunjukkan KTPnya yang sudah dirubah oleh Pak RT. 

Yup RT sudah mengantisipasi kejadian itu hingga mengganti KTP warga keturunan yang umumnya memakai nama Cina jadi memakai nama Indonesia. Tidak hanya itu, agama merekapun diganti jadi Islam.

Di Regionku..aku diminta memberikan testimoni dan saat itulah aku mendapat julukan Evita Peron.. karena mereka membayangkan aku berjalan diantara kepungan massa. Habis itu aku dan anak-anak buah sering banget dapat penghargaan yang bersifat nasional; baik karena masalah Mei 1998 maupun karena prestasi kantor kami.

peringatan mei98 oleh mahasiswa trisakti (doc:pribadi)
peringatan mei98 oleh mahasiswa trisakti (doc:pribadi)

Hikmah dari cerita ini ... betapa indahnya persahabatan jika tidak ada pikiran buruk mengenai SARA (pimpinan cabang sebelum aku malah warga keturunan tapi tidak membawa pengaruh bagi perkembangan kantor); saat kemudian aku dipindahkan..nasabah-nasabahku membuat petisi keberatan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun