Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kranggan - Pasar Resik, Rejeki Apik

13 Juli 2012   13:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:59 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terpikirkan saat kuajak kau ke pasar?  Padat, panas bercampur aneka bau dan keringat kitapun akan segera bercucuran. Tapi saat kita tiba di muka pasar Kranggan ini, sudah menanti bunga setaman nan segar.  Dan ini mengingatkanku akan momen sewaktu kecil dulu bersama Ibu, membeli kembang setaman nan segar untuk ditaburkan di makam leluhur. Kemudian Ibu akan membelikanku aneka jajan pasar di toko kue Maden. Kue-kuenya begitu lezat dan tak ada di kota tempat tinggalku - Jakarta.

1342175687333265106
1342175687333265106

Memandangi aneka bunga segar berwarna-warni di pagi hari membuat hati kita juga berbunga-bunga.

13421758442081903659
13421758442081903659

Penjual bunga berdandan cantik menyambut para pembeli..hehehe. Dia tak merasa perlu membasuh bedak dingin yang dipakainya.

1342178825800175815
1342178825800175815

Kali ini toko kue itu belum buka tapi mari kita susuri sepanjang muka pasar. Penjual-penjual  kue sibuk menatadagangannyadan mencatat transaksi mirip dengan suasana pasar Subuh.

1342175932115366926
1342175932115366926

Jajanan buburenam warna disusun selapis demi selapis dalam gelas plastik, pembeli yang subur sementarambak penjual sendiri berpostur tipker (tipis kering). Sempat kusampaikan hal ini pada mereka yang menyambut dengan tertawa ceria. Memang orang Jogja ramah-ramah…

13421760241361859829
13421760241361859829
Jajanan rebusan yang cocok dengan para vegetarian...psst kamu kenapa sih ketawa-ketawa seraya mengatakan, "emang gue monyet?" saat akan kubelikan seikat kacang rebus? Kemudian sebaliknya, kucegah kau membeli ubi rebus karena khawatir efek saat buang anginmu itu lho.

1342176171559337401
1342176171559337401

Hei....para meat lover juga dimanjakan dengan aneka  sate berbumbu manis

13421762571321915206
13421762571321915206

Dan kitapun penasaran untuk melongok ke dalam pasar dimana para penjual lauk pauk menggoda dengan healthy food.

13421764161792986870
13421764161792986870

Nasi kuning dengan lauk serba ikan

13421765052020883627
13421765052020883627

Lauk sayuran  warna-warni menggugah selera

13421766181726575062
13421766181726575062

Yang mengagumkan adalah para ibu penjajanya sekedar duduk di bawah tanpa kios kecil sebagaimana biasa ada di Jakarta tapi tak ada lalat yang menghampiri.

13421860991906067241
13421860991906067241

Kita  makin penasaran untuk melihat“jantung”nya sebuah pasar, los sayur, daging dan ikan.

1342176824282410860
1342176824282410860

Sayuran tertata rapih dalam deretan los yang kering - ibu sepuh berdagang sayur

13421769101546806638
13421769101546806638
Bau khas ikan tak berartilos ikan becek

Ibu sepuh berdagang gula jawa

1342177352322119096
1342177352322119096

Lucunya kita bisa seperasaan bahwa para wanita pedagang yang sepuh ini tidak terbebani dengan aktifitas di usia senjanya itu. Kita sama-sama  menangkap senyum-senyum teduh mereka...

Ternyata ini motivasi untuk menjaga pasar supaya tetap bersih

13421774661783924296
13421774661783924296

Para pedagang kelihatan senang  kuambil fotonya, seorang perempuan tiba-tiba berdiri di depanku dan berkata  "mbak-mbak'e, mbok aku difoto. "  Sepontan kujawab, Emoh. Perempuan itu memaksa dan  karena  tadi cuma menggodanya maka segera kuambil gambarnya.

1342177785807736481
1342177785807736481

Setelah dia melihat hasil jepretan, dengan tenang dia meninggalkanku dan menghampiri segerombolan ibu-ibu, onana...dia ternyata peminta-minta. Cukup lama mengelilingi pasar tapi tidak berkeringat sama sekali. Mata dan hati terasa segar menikmati pasar Kranggan.

Kita kembali ke muka pasar dan memutuskan untuk beli oleh-oleh...

13421781391756247268
13421781391756247268

Oleh-oleh yang cukup banyak itu dikemas dengan rapi oleh mbak pedagang yang ramah dan kita meninggalkan pasar dengan puas. Untuk para pembaca tulisan ini, saya sampaikan selamat menikmati libr Sabtu...setangkai sedap malam dariku :)

13421783191668757578
13421783191668757578

serta pastry made in Kranggan untuk menikmati Sabtu santai

1342178532325391539
1342178532325391539

Turut berpartisipasi pada challenge Kampretos di SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun