Bp Pdt Timotius Hardono Menikmati Ikan mas bakar, dibakar tanpa bumbu sama sekali, cukup pakai rica rawit saja ….rasanya JUARA, lokasi Manado 2011
Ikan mas adalah komoditi perikanan air tawar, mempunyai nilai ekonomi yang cukup bagus, bila dikembangkan dengan pola budidaya yang ekonomis, banyak cara yang bisa di ikuti dari buku-buku pedoman budidaya yang sudah banyak dijual, tetapi belum ada yang membahas soal kualitas daging ikan mas yang berkualitas ,enak rasa nya, tidak amis dan tidak berbau lumpur, pada tutorial yang saya akan tulis ini ,ingin menjawab beberapa pertanyaan, dan memberikan pola budidaya yang berbeda dengan konsep budidaya kolam tertutup, dimana konsep ini saya kembangkan agar menimalisir masuknya penyakit yang dibawa air masuk, saya harap pengalaman saya ini bisa berdampak positif untuk pembaca kompasianers, syukur bisa jadi usaha yang bisa diandalkan.
Persiapan kolam
Ada 2 kolam yang perlu disiapkan, 1 kolam untuk pemeliharaan ikan, 1 kolam lagi untuk pemeliharaan pakan alami duckweed, kedalaman air kolam pemeliharaan ikan minimal 70 cm, untuk kolam pemeliharaan duckweed sedalam 50 cm.
Kolam yang akan dipakai harus diperbaiki tanggulnya, usahakan jangan ada kebocoran tanggul, biasanya kebocoran tanggul diakibatkan oleh belut, atau sarang ikan sapu-sapu, lakukan perbaikan agar ketinggian air kolam bisa selalu dipertahankan sedalam minimal 70 cm.
Dasar kolam tanah harus ber pH 6 – pH 7, cara mengukur pH tanah secara sederhana bila tidak memiliki Soil pH tester maka kita bisa menggunakan kertas lakmus :
Setelah kita mengetahui pH tanah, maka bila pH 5 saya anjurkan harus menambah kapur pertanian / dolomit sebanyak 100 gr per m2 dan taburkan 100 gr / m2 pupuk kompos dari kotoran sapi atau kotoran kambing, bila menggunakan kotoran ayam sebaiknya kotoran ayam petelur, karena kotoran ayam pedaging banyak mengandung sekam kulit padi, sehingga akan mengotori air kolam, bila pH tanah sudah pH 6 maka cukup tebar pupuk saja, tidak perlu kapur, setelah semua bahan ditabur merata, lalu semprotkan dengan cairan biotetes dengan dosis 1 ml / 100 m2, bisa disemprot dengan sprayer atau memakai gembor, hanya saja bila memakai gembor perlu air yang banyak, atau bisa juga pakai air di ember lalu di cipratkan secara merata ke dasar kolam, setelah itu masukan air kolam sedalam 50 cm, diamkan selama 14 hari, tujuan agar tersedia pakan alami yang melimpah untuk kebutuhan pakan ikan, setelah 14 hari masukan air kolam sampai ketinggian 100 cm atau minimal 70cm, baru bibit ikan siap ditebar.
Persiapan kolam untuk pemeliharaan kiyambang / duckweed
Persiapan nya sama dengan persiapan kolam pemeliharaan, ketinggian air kolam cukup 30 - 50 cm,  pemupukan dilakukan tiap 2 minggu dengan dosis 100 gr m3 air,  agar pertumbuhan duckweed melimpah, dan bisa dipanen setiap  hari sekali.
link artikel terkait