Artikel ke 24
Sejarah perjalanan inovator jalanan ( bagian 7 selesai )
Saya dengan Kalapas , Lapas kelas IIA Gorontalo  memegang Trophy Stand Pameran Terbaik saat pameran pesta Karawo propinsi Gorontalo ,Oktober 2014
Tahun 2008 – 2009
Akhir tahun 2007 tepatnya 30 Desember 2007, saya melakukan meeting CV HGI ( perusahaan yang memproduksi inovasi saya ) dengan partner di satu Café di kota Manado, saat itu jam 8 malam, kami bertemu bertiga, saya , istri saya dan partner usaha di CV HGI, dipertemuan ini kami membahas masa depan usaha yang kelihatan kurang berkembang, dimana sebagai direktur, partner saya belum bekerja maksimal, sehingga perusahaan belum menampakan hasil yang baik, lalu saya minta di beri kesempatan mengelola perusahaan selama 3 tahun, dengan target penjualan tahun 2008 sebanyak Rp 5 Milyar, lalu kami membuat estimasi penjualan memakai kertas dari Café tersebut, partner saya setuju dengan syarat tidak memberikan suntikan modal lagi, modal yang dikucurkan akumulatif selama 2 tahun dianggap sudah cukup ( Rp 500 juta ) , dan saya menyanggupinya, asal cara saya jangan di ganggu, dan kami sepakat mulai tahun 2008 kendali perusahaan ada ditangan saya.
Iklan melalui Tabloid Nasional
Melalui bantuan teman-teman media agribisnis, saya mulai beriklan dengan cara reportase lapangan langsung oleh wartawan , nara sumber nya petani yang sudah memakai produk saya, saya minta di bantu pembayaran nya setelah saya bisa jualan, jadi saya minta dibantu advertorialnya di buat semenarik mungkin tapi konten isi harus apa adanya, sehingga calon konsumen setelah benar memakai juga mengalami pengalaman yang sama, itulah kekuatan produk.
Singkat cerita penjualan langsung meningkat, dan saya mulai beriklan di hampir semua tabloid dan majalah agribisnis, sehingga target penjualan Rp 5 Milyar dapat tercapai, dan uangnya saya pakai untuk memproduksi produk sampai 25 siklus @ 2.000 liter ( asumsi produk untuk 200.000 botol / siklus ) alasannya karena lama produksi 12 bulan, sehingga bila permintaan tinggi maka saya bisa tetap melayani dengan baik.
Masalah datang tanpa saya duga
Untuk mencapai hasil seperti yang saya capai di tahun 2008, saya harus keliling Indonesia untuk memasarkan sekaligus sosialisasi ke petani, peternak dan pasien dalam satu kali perjalanan, sehingga saya hampir tidak punya waktu untuk keluarga, selalu di jalan, pernah satu kali istri saya ingin ketemu saya, sedangkan saya ada di kota lain, istri saya datang ke hotel sendiri, karena saya ada meeting di kota tersebut, lalu setelah melepas kangen, paginya saya harus berangkat lagi meninggalkan istri saya sendirian pulang ( istri saya bilang kayak istri panggilan saja he he he ), saya korbankan waktu emas dengan anak-anak saya untuk mengejar target penjualan, sehingga siapapun yang berminat menjadi distributor, saya berikan tanpa seleksi , dan saya juga berani berikan distributor tunggal tanpa menyelidiki latar belakangnya, buat saya yang penting produk bisa terjual, karena selama ini engga ada yang percaya sama produk inovasi bioteknologi buatan anak SMA, dank arena itu juga saya mendapat masalah besar yang merubah hidup saya sekeluarga.