Tidak terasa hampir 20 tahun saya ber inovasi, dan boleh dikatakan saya sangat menikmati titel “inovator” yang saya selalu katakana saat saya memperkanalkan diri, tak salah khan? Inovator adalah pelaku inovasi, tidak banyak saya temui orang yang berprofesi sebagai inovator, karena memang seorang inovator dituntut untuk bekerja menelorkan atau menciptakan sesuatu, suatu produk yang memudahkan, yang membantu mengerjakan pekerjaan yang rumit menjadi mudah, contohnya seperti ,memerah susu sapi, awalnya sapi diperah menggunakan tangan alias manual, lalu lahirlah inovasi alat pemerah susu secara otomatis, sehingga pekerjaan yang awalnya lama, repot, menjadi cepat dan tidak merepotkan.
Saya senang mengkonsumsi buah, karena menyehatkan, hanya terkadang merepotkan kalau sedang dalam kesibukan tinggi, sehingga saya berpikir bagaimana bisa membuat juice buah tapi engga repot minumnya, maka lahirlah inovasi Jamu Tetes atau JaTes, sebenarnya JaTes bukan jamu, JaTes adalah supplement kesehatan dari extraksi buah-buahan tropis Indonesia, hanya saja supaya mudah di kenal sebagai produk inovasi asli Indonesia, penamaan Jamu menjadi pilihan saya, dan karena aplikasi nya di tetes maka biar mudah di ingat dinamakan Jamu Tetes.
Awalnya Jamu Tetes lahir setelah di ciptakan inovasi Biotetes, penamaan Bio karena mengandung bahan alami dan disebut tetes karena aplikasinya tetes, pemikiran pertama adalah melihat petani saat memupuk tanaman cukup merepotkan, harus memakai banyak bahan butiran berupa pupuk kimia,ada pestisida , belum lagi pupuk cair, sehingga saya berpikir bagaimana membuat inovasi yang mudah diaplikasikan dan tidak merepotkan petani, maka saya buat Biotetes dengan dosis tetes langsung ke tangki sprayer dan boleh dicampur dengan pestisida kimia, sehingga aplikasinya tidak merepotkan, hasilnya meningkat minimal 20%.
Perkembangan selanjutnya karena kebutuhan petani, yang biasa juga memelihara ternak, dan memelihara ikan, maka aplikasi Biotetes bisa dipakai untuk semua keperluan petani, sebagai inovasi SOLUSI budidaya dalam pertanian, perikanan dan peternakan, setelah itu secara alamiah lahirlah inovasi JaTes.
Dalam perkembangan sekarang ini, banyak orang mulai peduli lingkungan, mulai berhitung dengan dampak negative dari pertanian modern yang selalu menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia, juga pemakaian antibiotic saat beternak, membuat banyak orang mulai kuatir mengkonsumsi daging hasil peternakan, karena kuatir adanya hormone dan kandungan antibiotic dalam daging yang akan dikonsumsi, maka banyak bermunculan pertanian dan peternakan organic untuk menjawab kebutuhan tersebut, dan saat ini sudah banyak di supermarket produk pertanian dan peternakan dengan label Organik.
Saya melihat peluang itu sebagai tantangan yang menarik, saya tidak latah ikutan membuat label organic, saya melihat satu peluang baru yaitu produk makanan yang bebas antibiotic, rendah lemak, rendah kolesterol bahkan bebas kolesterol, tinggi protein, kaya Omega 3 – 6 – 9 dan kaya cita rasa, dan saya manamakan “makanan sehat” bisa berupa Ayam sehat, daging sehat, ikan sehat, dan sayuran sehat.
Untuk tujuan tersebut , saya buat pengembangan Biotetes yang bisa mengeliminasi kandungan antibiotic dalam daging, bisa menurunkan kadar kolesterol dalam daging ternak, bisa menghilangkan kadar ammonia dalam kandang, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat tanpa pencemaran bau , dan terus membuat inovasi baru yang bertujuan memenuhi keinginan konsumen yang peduli dengan kesehatan.
Dan sebagai antisipasi akhir, Inovasi JaTes dibuat untuk investasi sehat, yaitu inovasi agar anda tetap sehat walaupun anda tidak berpantang makanan, inovasi JaTes bekerja mengeliminasi kandungan makanan yang berdampak negative dalam tubuh, jadi bila anda kuatir dampak negative dari makanan enak ( lemak, kolesterol, dan kawan-kawan ) , maka anda bisa minum JaTes dulu sebelum memakannya, sehingga esoknya semua bahan yang tidak dibutuhkan tubuh akan dibuang lewat BAB….dengan inovasi JaTes anda bisa merdeka dalam menikmati makanan enak, tentunya jangan berlebihan, karena yang berlebihan selalu tidak baik.
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi
Bersambung…….http://www.kompasiana.com/davebekam/biasanya-pasien-jompo-pulang-ke-pemakaman_5674b2204623bd5905cc7fc9