Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jeruk Masam, Jeruk Pahit Infus Saja

4 April 2017   22:08 Diperbarui: 5 April 2017   11:30 5848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jeruk Baby buahnya banyak, tapi rasanya Pahit

Kawan saya punya satu pohon jeruk Baby, umur nya sudah lebih dari 5 tahun, lokasi di Ciapus Kabupaten Bogor, ketinggian 700 DPL, lokasi yang sangat ideal untuk Jeruk Baby tumbuh subur, kalau soal produksi jangan ditanya, sangat produktif, buahnya banyak dan cukup besar, sayang di sayang rasa buah terasa pahit, sehingga buahnya tidak ada yang petik ,bahkan kalong ( kelelawar ) tidak mau coba, saat saya berkunjung ke kebun nya, saya di tantang untuk bisa menjadikan buah jeruk baby nya menjadi manis.....wah tantangan menarik, dan tantangan saya terima dengan sukacita.

Di infus aja

saya mempersiapkan diri untuk berhitung dosis yang tepat pemakaian Biotetes, agar hasilnya maksimal, dan engga pakai lama, setelah di hitung saya berikan dosis 1 ml + 50 ml air dimasukan kedalam plastik transparan, lalu di ikat menggunakan TIES CABLE ukuran kecil, supaya praktis saat mengikatnya seperti dalam gambar berikut...

siapkan plastik + Ties Cable dan Biotetes
siapkan plastik + Ties Cable dan Biotetes
isi dengan 20 tetes Biotetes = 1 ml ,masukan kedalam plastik
isi dengan 20 tetes Biotetes = 1 ml ,masukan kedalam plastik
tambah dengan air kurang lebih 50 ml
tambah dengan air kurang lebih 50 ml
gali tanah di seputar tanaman lalu cari akar yg masih sehat ,sebagai akar untuk infus
gali tanah di seputar tanaman lalu cari akar yg masih sehat ,sebagai akar untuk infus
cari akar yang sehat, lalu potong dengan pisau tajam
cari akar yang sehat, lalu potong dengan pisau tajam
masukan akar yg sudah di potong kedalam plastik yang sudah di isi air + Biotetes
masukan akar yg sudah di potong kedalam plastik yang sudah di isi air + Biotetes
pohon jeruk baby sebelum di infus
pohon jeruk baby sebelum di infus
2 minggu setelah tanaman di infus dengan Biotetes
2 minggu setelah tanaman di infus dengan Biotetes
banyak tumbuh tunas baru, dan bunga tambah lebat
banyak tumbuh tunas baru, dan bunga tambah lebat
ujicoba rasa, jeruk masih hijau di petik
ujicoba rasa, jeruk masih hijau di petik
warna daging buah sudah lebih kuning oranye, rasanya manis berair dan seger
warna daging buah sudah lebih kuning oranye, rasanya manis berair dan seger
setelah 2 minggu, staf kebun saya minta tolong untuk petik buah jeruk baby nya, lalu di ujicoba, hasilnya LUAR BIASA, jeruk Baby yang tadinya pahit, sekarang rasanya manis segar, terlihat perubahan yang signifikan, di mana awalnya jeruk baby ini sulit di kupas dengan tangan ,harus di potong pakai pisau, tapi sekarang kulitnya menjadi mudah di kupas seperti jeruk siam, dan warna kuning oranye terlihat jelas, dan saat di gigit, rasa buahnya mantap, manis segar berair.....

tentu ini menjadi kabar gembira bagi pekebun buah, yang mengalami kesulitan dengan kualitas buahnya, mungkin masalah buah kurang manis, masam, kurang berair, saat ini sudah ada solusi nya, infus dengan biotetes....dalam waktu singkat tanaman buah akan kembali sehat produktif, dan tentunya buah manis berkualitas adalah dambaan kita semua.

Saat ini saya sedang berinovasi menanam sayur sawi di kebun INFAM HIBER Ciapus, saya akan mencoba inovasi menanam sayur setiap hari, panen setiap hari dan untung setiap hari dengan hanya satu komoditas saja, sayur sawi buat pedagang mie ayam, sayur sawi berkualitas, rasanya manis, renyah dan tahan simpan, rasa nya bisa bersaing dengan sayuran organik yang harganya berlipat-lipat, sudah saatnya masyarakat menengah kebawah menikmati sayuran berkualitas dan tentu saja sehat, dengan harga terjangkau....

Rasanya kepulangan saya ke Indonesia sudah tepat, Indonesia tanahnya luas, subur dan penduduknya banyak, potensi pasar tidak terbatas, masalah nya tinggal pola penanaman nya yang harus di perbaiki, dengan pola tanam, panen setiap hari, maka PANEN RAYA tidak perlu kita alami, permintaan dan pasokan selalu seimbang, sudah waktunya petani menghasilkan uang setiap hari, sehingga uang yang didapatkan bisa di investasikan, budaya PANEN RAYA membuat pasokan lebih banyak dari permintaan, sehingga kecenderungan harga komoditas tiarap, kalaupun hasilnya banyak, biasanya yang menikmati bukan petani nya, tetapi "orang tengah" yang sejahtera.......itu harapan doa saya, dan akan terus saya perjuangkan.

salam inovasi

inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun