Fasilitas peternakan sapi perah di Mersing – Johor Bahru Malaysia
Susu adalah minuman bernutrisi tinggi yang wajib dikonsumsi anak-anak, terlepas dari kontroversi perlu atau tidak mengkonsumsi susu sapi, tetapi faktanya usaha peternakan sapi perah terus berkembang, penemuan teknologi peternakan dan peralatan penunjang terus berinovasi tanpa henti, dituntut untuk membuat usaha semakin efisien dan menghasilkan susu berkualitas terbaik.
Sapi perah dapat diperah susunya setelah melahirkan anak sapi yang disebut pedet, harusnya susu yang dihasilkan untuk konsumsi pedet, tetapi dengan kemajuan teknologi membuat produksi susu yang dihasilkan melebihi kebutuhan susu harian untuk pedet sebanyak 6 liter sehari, sehingga kelebihan produksinya dimanfaatkan sebagai minuman bernutrisi tinggi untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil sampai para manula ( manusia lanjut usia ) semuanya dianjurkan minum susu, sehingga usaha ternak sapi perah sangat menjanjikan sebagai usaha yang bisa diandalkan.
Dalam usaha ternak, pasti ada masalah, pasti ada kendala, yang saya bahas kali ini adalah masalah Mastitis yaitu penyakit radang ambing, mastitis banyak dialami oleh peternak pada sapi perah produktif, sehingga berakibat pada penurunan produksi susu, sementara penanggulangan penyembuhan nya masih mengandalkan antibiotic, permasalahan nya adalah pemakaian antibiotic membuat susu yang dihasilkan mengandung antibiotic dan tidak layak konsumsi, susu mengandung antibiotic biasanya dimanfaatkan untuk dikonsumsi pedet saja, susu tidak bisa di jual karena susu mudah “pecah” karena kandungan TPC ( Total Plate Count ) tinggi / kandungan bakterinya bisa puluhan juta koloni per milli liter susu.
Mastitis bisa pulih tanpa antibiotic, Biotetes SOLUSInya
Saat saya masih mempelajari tentang sapi perah 10 tahun yang lalu, Mastitis atau Radang ambing banyak merugikan peternak tradisional yang hanya memiliki 4 ekor sapi perah, karena bila 1 ekor kena mastitis produksi susu yang dihasilkan akan berkurang 25%....dan itu bisa berjalan 1 sampai 2 minggu tergantung seberapa cepat pemulihan nya, belum lagi salah satu putting susu tidak bisa normal atau kadang tidak bisa diperah sama sekali, saya menyimak dan mempelajari keluhan peternak, dan saya temukan SOLUSI nya dengan Biotetes, yang telah saya buktikan di Indonesia dan sekarang saya mulai sosialisasikan di Malaysia, terbukti mastitis hanya 2 hari saja sudah pulih, sapi perah kembali sehat dan susu bisa di jual ke Koperasi tanpa masalah. Saya coba sosialisasikan inovasi Biotetes di Malaysia karena respon peternak yang didukung oleh koperasi sangat cepat, mereka mencari alternative pengobatan mastitis yang murah dan efisien, karena pengobatan dengan antibiotic banyak merugikan mereka, karena selama pengobatan susu tidak bisa di jual, berbeda dengan memakai Biotetes produksi susu tetap bisa dijual walau dalam masa pengobatan.
Cara kerja Biotetes
Cara kerja Biotetes adalah memperbaiki metabolism pencernaan sapi perah, meregenerasi sel, dan meningkatkan penyerapan makanan dalam tubuh sapi, sehingga Faeces nya benar-benar ampas dan kotorannya sudah tidak berbau, bahkan bisa langsung di pergunakan sebagai pupuk tanpa proses dekomposisi lagi, karena C/N Organik pupuk kompos 12 – 20 , sedangkan faeces segar setelah memakai Biotetes kandungan C/N organiknya 15 – 15,3 sehingga aman sebagai pupuk kompos langsung pakai , Biotetes terbukti bisa menjadi SOLUSI secara menyeluruh, untuk membantu usaha peternakan menjadi menguntungkan, dari menyembuhkan mastitis, menyembuhkan luka, meningkatkan kualitas dan produksi susu dan terakhir mengatasi masalah pencemaran lingkungan.
Hasil uji coba di ternak sapi perah di Kuningan tahun 2007 ( Biotetes dengan brand SOZO – 4 )
Sebelum menggunakan SOZO-4