Artikel ke 35
Pada artikel ke 31
saya menulis satu tindakan empati untuk membantu saudara-saudara yang terkena dampak kabut asap, saya mau bantu sebagai anak Indonesia yang merasa punya Inovasi kecil yang saya rasa bisa menolong mengurangi penderitaan sesak napas bisa segera PLONG, saya sudah kirim ke kawan Kompasianers Bp Aldy M Aripin di Sintang, beliau sudah kasih laporan , bahwa setelah di tetes Jamu tetes ( Jates ) langsung merasakan hasilnya, esoknya air seni nya keruh dan berbau kamper, tanda detox / buang racun dari efek racun kimia yang di bawa asap, ini testimony nya yang saya bisa forward : Hasilnya bagus mas David, nafas terasa lapang baik pada siang hari, maupun malam saat bangun tidur. Air seni berwarna lebih keruh dan bau kamper (kapur barus) cukup menyengat saat buang air, apakah ini gejala normal?
Saya jawab itu bagus, tanda racun nya terbuang lewat urine, saya masih menunggu testimony yang lain, sudah ada beberapa orang yang email saya minta di kirim, salah satunya di Pangkalan Bun mas Priyo sudah kenal saya,juga pagi ini saya kirim ke Mbak Kitrian Lestari , mereka akan saya minta bantuan untuk bantu menyalurkan produk Jates Gratis, bila diperlukan lebih banyak lagi saya akan kirim lagi, sementara baru 20 botol dulu.
Saya mengerti bahwa banyak orang berpendapat itu Hoax, itu berita bohong dan lain lain, saya bisa paham ada pendapat demikian, karena hari gini engga ada makan siang gratis….ya saya bisa paham bahkan sangat paham, karena banyak orang yang terbiasa mengail di air keruh, buat saya itu hanya dinamika yang akan terkikis oleh bukti karya nyata, kabar seperti itu engga perlu jadi hambatan untuk tetap berbuat baik, saya sudah siapkan ribuan botol gratis, bila kurang saya akan tambah sekemampuan saya.
Perlu diketahui saya adalah seorang inovator yang baru 19 tahun memulai usaha inovasi herbal tetes , jadi masih junior, dengan pengalaman membuat produk inovatif dan memang bila pembaca ada waktu menelusuri cerita saya di kompasiana/davebekam, maka kebiasaan saya berbagi sudah saya mulai dari awal inovasi saya buat, penilaian kembali ke pembaca semua.
Saya harapkan yang sudah menerima Jates dan merasakan manfaatnya, tolong share ke kompasiana supaya lebih banyak lagi yang saya ingin tolong…. Buat saya lebih baik berbuat kecil dari pada hanya marah pada pemerintah, karena marah tidak menyelesaikan masalah, kasihan pemerintah sudah bekerja berat mikirin kita, lebih baik kita ringankan kerja mereka.
Saya dibantu donator yang tidak perlu saya sebutkan, mereka bukan teman yang saya kenal, mereka adalah pembaca pasif kompasiana, mereka membantu untuk ikut menyumbang supaya lebih banyak lagi yang bisa saya kirim ke teman-teman korban kabut asap, saya sangat terharu, ternyata benar kata Firman Tuhan yang saya imani “lebih baik memberi dari pada menerima” upahnya adalah banyak teman banyak sahabat dan tentunya akan banyak rejeki.
Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin
Salam inovasi