Mohon tunggu...
Dava Satria Pratama
Dava Satria Pratama Mohon Tunggu... Editor - Publik

si dapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jendela Peradaban dan Nasionalitas

18 Desember 2024   06:20 Diperbarui: 18 Desember 2024   06:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jendela Peradaban dan Nasionalitas

Bahasa bukan sekadar alat komunikasi. Ia adalah jiwa sebuah bangsa, tempat sejarah, nilai, dan prinsip peradaban tertanam. Di balik setiap kata dan ungkapan, tersimpan jejak kehidupan yang membentuk identitas kita sebagai bangsa.

Bahasa: Cerminan Warisan Budaya dan Leluhur

Berbicara bukan hanya merangkai kata-kata. Lewat bahasa, kita menghidupkan kembali kisah para leluhur, menyampaikan nilai budaya, dan menjaga cara hidup yang diwariskan selama berabad-abad. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak hanya berperan sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai penghubung keberagaman budaya yang ada di seluruh nusantara.

Keanekaragaman Bahasa dan Kearifan Lokal

Setiap bahasa menyimpan kearifan dan cara pandang yang khas. Dalam budaya Jawa, ada istilah "unggah-ungguh" yang merefleksikan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sosial. Sementara itu, masyarakat Dayak memiliki banyak istilah khusus untuk mendeskripsikan jenis-jenis hutan, mencerminkan kedekatan mereka dengan alam. Menurut UNESCO, pengetahuan-pengetahuan berharga seperti ini bisa hilang jika bahasa tidak dilestarikan.

Tantangan Bahasa di Era Globalisasi

Di tengah arus globalisasi, kelangsungan bahasa menghadapi tantangan yang serius. Generasi muda sering kali lebih fasih menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul yang cenderung tidak terstruktur. UNESCO mencatat bahwa lebih dari 40% bahasa di dunia saat ini terancam punah. Jika kita tidak berbuat apa-apa, kehilangan ini akan menjadi kerugian yang tak ternilai.

Hilangnya Bahasa: Kehilangan Identitas

Ketika sebuah bahasa punah, kita kehilangan lebih dari sekadar kata-kata. Bersamanya, ikut lenyap:

  • Pengetahuan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun
  • Kearifan lokal yang sarat makna
  • Cara pandang unik sebuah komunitas terhadap dunia

Sebagai contoh, hilangnya beberapa bahasa di Asia Tenggara menyebabkan punahnya teknik-teknik bercocok tanam tradisional yang selama ini diwariskan secara lisan.

Langkah Nyata untuk Melestarikan Bahasa

Melestarikan bahasa bukan hanya tugas linguis atau akademisi, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Beberapa langkah yang bisa kita lakukan antara lain:

  1. Pendidikan Berbasis Budaya
    Mengintegrasikan bahasa dalam konteks budaya di sekolah. Contohnya, Selandia Baru berhasil merevitalisasi bahasa Maori melalui pendidikan komunitas.

  2. Pendokumentasian Bahasa
    Merekan dan mendokumentasikan bahasa-bahasa daerah serta dialek yang terancam punah. Ini penting agar warisan tersebut tetap hidup.

  3. Pemanfaatan Media Digital
    Memanfaatkan platform digital seperti podcast, video pendek, atau aplikasi pembelajaran bahasa untuk menarik minat generasi muda.

Penutup: Bahasa sebagai Inti Peradaban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun