Mohon tunggu...
Davania ramadhani
Davania ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa yang sedang berusaha untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Negara-Negara Pemain Gastrodiplomasi

29 Mei 2024   12:15 Diperbarui: 29 Mei 2024   12:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Salah satu jenis diplomasi yang mengandalkan makanan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk diplomasi publik. Hal ini dilakukan dengan cara memperkenalkan suatu makanan atau tata boga suatu negara kepada masyarakat internasional. Inilah yang dikenal sebagai gastrodiplomasi, di mana gastrodiplomasi ini sendiri memiliki peran yang sangat penting untuk untuk meningkatkan brand awareness bangsa dan negara. Bentuk diplomasi ini mengandalkan daya tarik suatu negara daripada ancaman. Sebelum kita mengenal lebih jauh apa saja contoh-contoh gastrodiplomasi yang terjadi seiring berjalannya waktu, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai 2 jenis gastrodiplomasi yaitu high culture food dan low culture food.

High culture food ini adalah jenis gastrodiplomasi yang dilakukan oleh para pejabat atau petinggi suatu pemerintahan negara pada saat makan bersama dikarenakan ada hal yang ingin dilakukan, yaitu karena adanya negoisasi untuk merubah suatu kebijakan. Berbeda dengan low culture food tersendiri adalah jenis gastrodiplomasi yang menggunakan makanan itu sebagai sarana untuk mengenalkan atau mempromosikan suatu negara. Tujuan dilakukannya low culture food adalah untuk nasional branding tanpa menghilangkan nilai kebudayaan negara tersebut. Walaupun terdapat dua jenis gastrodiplomasi, kedua hal tersebut memiliki tujuan dan fungsinya masing- masing. Kedua hal tersebut tetap dianggap sebagai bentuk diplomasi publik yang bersifat soft power.

Setelah membahas sedikit tentang dua jenis gastrodiplomasi, kita akan membahas mengenai negara-negara yang menjadi wajah atau pemain dari gastrodiplomasi. Ada beberapa negara yang sukses memperkenalkan makanan khas dari negara tersebut ke penjuru dunia. Dimulai dari negara Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia dan Indonesia. Masing-masing negara tersebut membawa ciri khas mereka ke seluruh dunia. Hal ini tentu tidak hanya membawa dampak pada faktor kuliner suatu negara akan tetapi juga memberikan dampak kepada meningkatnya pengunjung negara tersebut untuk mengenal dan mencoba langsung kuliner dan wisata yang ada disana. Maka dari itu, gastrodiplomasi ini sukses menjadi salah satu bentuk diplomasi publik yang berhasil menarik perhatian dari satu negara ke negara lain.

Meluncurkan program "Global Thai" pemerintah sendiri. Itu dibuat dengan tujuan untuk mendongkrak dan membantu restoran thailand di seluruh dunia. Hal ini berhasil menjadi program yang memberikan hasil memuaskan bagi negara Thailand. Tercatat ada 10.000 restoran Thailand pada 2011 di berbagai belahan dunia dan bahkan naik dua kali empat jika dibandingkan dengan jumlah restoran Thailand pada awal kampanye "Global Thai". banyak sekali makan makanan dari Thailand salah satunya yang paling terkenal dan paling digemari adalah Tom Yum. Selain Thailand, ada satu negara yang bisa disebut sebagai negara yang terbukti sukses dalam menyebarkan makanan ciri khas dari negaranya yaitu, korea selatan. Korea Selatan tidak hanya sukses dalam menyebarkan budaya K-Pop dan drama Korea akan tetapi mereka juga sukses dalam menyebarkan makanan ciri khas mereka.

Korea Selatan berhasil meluncurkan diplomasi kuliner dengan program "Global Hansik" dengan anggaran sebesar US$77 miliar. Memiliki tujuan untuk menyebarkan atau mempromosikan keunikan dari makanan Korea, kampanye ini justru sukses dalam mendongkrak restoran Korea di seluruh penjuru dunia. Tidak hanya itu, pemerintah Korea Selatan juga membuka sebuah lembaga riset khusus kimchi untuk mendorong kuliner Korea jadi mata kuliah khusus di sekolah sekolah memasak. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi kemajuan ekonomi Korea Selatan dan juga para pedagang yang memiliki restoran atau pedagang night market di Korea. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menggemari makanan khas dari Korea, justru menyempatkan untuk mencoba berbagai macam makanan dari Korea ini secara langsung.

Siapa yang tidak mengenal bubble tea dan omlet kerang. Ternyata dua makanan yang digandrungi oleh para masyarakat berasal dari Taiwan. Demi meningkatkan kunjungan wisata ke negaranya, Taiwan meluncurkan diplomasi kulinernya pada tahun 2010. Taiwan mempromosikan budaya pasar malam serta memviralkan bubble tea dan omlet kerang dalam kampanye global. Taiwan yang tidak diakui kedaulatannya oleh perserikatan bangsa bangsa justru memanfaatkan gastrodiplomasi untuk menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara lain. Tidak hanya sukses memviralkan makanan khas dari Taiwan tersebut, Taiwan juga berhasil membina dan menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara lain. Bubble tea yang terkenal di seluruh penjuru dunia ini mulai menjadi ide bagi para UMKM di Indonesia untuk menjual minuman yang sering disebut boba.

Tidak hanya Taiwan, Indonesia pun ikut melakukan gastrodiplomasi untuk menyebarkan daya tarik dari negara Indonesia. Indonesia pernah mengadakan acara yang mendukung danmengembangkan program gastrodiplomasi seperti "The Spice Islands" yang bertujuan untuk mempromosikan ciri khas serta kekayaan Indonesia secara internasional. "The Spice Islands" adalah salah satu contoh program yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan makanan khas dari Indonesia ke manca negara seperti, makanan tradisional Indonesia, yaitu rendang, sate kambing, gulai ayam dan es campur. Tidak hanya itu, Indonesia menggunakan diplomasi sebagai cara untuk meningkatkan citra negara dan mendorong berbagai macam industri pangan. Salah satu contoh yang umum yaitu, Indomie. Di mana Indomie ini sudah sukses dan berhasil dipromosikan di banyak negara di dunia ini termasuk Nigeria dan menjadi merk mie instan nomer satu di Nigeria.

Setelah kita ketahui bersama, gastrodiplomasi ini membawakan dampak yang sangat baik dan signifikan bagi negara-negara, kita bisa menyimpulkan gastrodiplomasi ini dinilai signifikan dalam memajukan kesejahteraan ekonomi negara dan juga memasarkan daya tarik, ciri khas dan kuliner di negara tersebut. Tidak hanya untuk memasarkan daya tarik kuliner dari negara tersebut, gastrodiplomasi juga sukses menjadi landasan atau jembatan bagi para negara untuk saling menjalin hubungan bilateral.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun