Mohon tunggu...
Dava Fauzy
Dava Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang pribadi yang cukup tertarik dengan dunia media sosial. Oleh karena itu saya ingin menuangkan semuanya di platform-platform yang tersedia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cakupan dan Pendekatan Komprehensif dalam Dimensi Dakwah

14 Juni 2024   02:09 Diperbarui: 14 Juni 2024   02:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang lingkup adalah cakupan topik yang dibahas atau diteliti, seperti fokus dan wilayah pembahasan. Dalam konteks dakwah, ruang lingkup ini mencakup materi utama dan sub-materi seperti definisi dakwah, bentuk-bentuknya, unsur-unsur yang meliputi dai (pendakwah), mad'u (yang didakwahi), maddah (materi dakwah), serta media dakwah. Selain itu, ruang lingkup dakwah juga mencakup sasaran dakwah, faktor keberhasilan dakwah, dan kaitan dakwah dengan ilmu lainnya yang relevan.

Secara bahasa, kata "dakwah" berasal dari bahasa Arab dan berarti memanggil atau menyeru. Ini mengimplikasikan bahwa dakwah melibatkan interaksi manusia, yaitu antara yang berdakwah (da'i) dan yang didakwahi (mad'u). Oleh karena itu, dakwah adalah kegiatan manusia yang penting dan signifikan dalam konteks sosial dan spiritual.

Dari sudut pandang ontologis, dakwah dapat dilihat sebagai bentuk komunikasi khusus dimana seorang mubaligh (komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang berlandaskan atau sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuannya adalah agar orang yang menerima pesan (mad'u) bisa berbuat amal saleh sesuai dengan ajaran yang disampaikan.

Secara epistemologis, dasar dakwah dapat ditemukan dalam al-Qur'an dan hadits. Ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan dakwah, sumber pengetahuan yang digunakan bisa dijelaskan melalui metode bayani, yakni menjelaskan isu dakwah berdasarkan ayat-ayat al-Qur'an yang diperjelas oleh ayat lain atau hadits Nabi.

Dalam perspektif aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat. Menurut ayat dan hadits tentang dakwah, manfaat ini terbagi menjadi tiga. Pertama, bagi da'i, manfaatnya adalah terpenuhinya kewajiban berdakwah dan memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.

Dakwah memiliki tiga bentuk utama. Pertama, dakwah bil lisan, yang menggunakan lisan atau komunikasi verbal. Fokusnya pada ajaran dasar Islam yaitu akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bil hal, yang menekankan pada aksi nyata dalam berbagai bidang seperti sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, memberikan dampak langsung kepada mad'u. Ketiga, dakwah bil qalam, yang berarti dakwah melalui tulisan atau literasi dakwah.

Ada enam unsur dalam dakwah yang saling terkait. Pertama adalah dai, yang dituntut untuk pandai secara intelektual dan spiritual serta menjadi panutan bagi mad'u. Dai bukan hanya orator atau motivator, tetapi membawa misi suci untuk mengajak manusia berbuat baik.

Unsur kedua adalah mad'u atau target dakwah, yang juga disebut sebagai mitra dakwah. Mad'u berasal dari berbagai lapisan sosial, baik kelas atas, menengah, maupun bawah. Mereka adalah pihak yang diajak untuk mengikuti ajaran yang disampaikan oleh dai.

Unsur ketiga adalah materi dakwah atau maddah, yang secara umum terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Materi ini diambil dari al-Qur'an dan hadits Nabi, serta karya-karya ulama dari berbagai periode, baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer.

Unsur keempat adalah media dakwah, yang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Media dakwah bisa berupa media tradisional, media lama, hingga media baru yang mengikuti teknologi terkini.

Unsur kelima adalah metode dakwah, yaitu cara atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada mad'u yang beragam. Metode terkenal dalam dakwah meliputi bil hikmah (dengan kebijaksanaan), ceramah, dan diskusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun