Mohon tunggu...
Dava Fauzy
Dava Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang pribadi yang cukup tertarik dengan dunia media sosial. Oleh karena itu saya ingin menuangkan semuanya di platform-platform yang tersedia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguasai Triad Komunikasi: Pathos, Logos, Ethos

28 Mei 2024   22:13 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:32 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Syamsul Yakin dan Muhammad Dava Fauzy (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)/dokpri

Makna pathos menekankan pentingnya kemampuan emosional bagi seorang komunikator. Dengan memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola emosi dan merasakan empati, seorang komunikator dapat memengaruhi orang lain secara lebih efektif. Persuasi yang kuat juga menjadi bagian penting dari pathos, karena kemampuan untuk meyakinkan orang lain dengan argumen yang membangkitkan emosi dapat menciptakan komunikasi yang lebih berdampak.

Dalam konteks komunikasi yang produktif, pathos menjadi fondasi yang kuat. Ketika seorang komunikator mampu mengakses empati dan memahami perasaan orang lain, hubungan antarindividu menjadi lebih kuat. Selain itu, kemampuan persuasi yang didasarkan pada emosi juga dapat membantu menciptakan ikatan yang lebih dalam dalam komunikasi, memungkinkan terjadinya pertukaran ide dan pemikiran yang lebih terbuka dan berarti.

Dalam retorika klasik, logos merujuk pada sarana persuasi yang mengandalkan bukti logis, fakta, atau argumen yang rasional. Logos, yang juga dikenal sebagai argumen retoris atau pembuktian logis, memainkan peran penting dalam meyakinkan pendengar dengan memberikan alasan yang kuat dan jelas. 

Pendekatan ini memungkinkan pembicara untuk membangun argumen yang kokoh dan meyakinkan, yang dapat memengaruhi pemikiran dan pandangan orang lain.

Ethos merupakan konsep dalam retorika yang menekankan kekuatan komunikator (pembicara) yang berasal dari karakter pribadinya. Dengan memiliki integritas, otoritas, dan moralitas yang kuat, seorang pembicara dapat membangun kepercayaan dalam pendengarannya. Kemampuan untuk dipercaya dan dihormati membantu memperkuat pesan yang disampaikan, sehingga orang-orang cenderung menerima dan mengikuti argumen atau saran yang diberikan oleh pembicara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun