Mohon tunggu...
Dava Rizky Nugraha
Dava Rizky Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo, nama saya Dava!!, seorang penulis dengan gairah yang mendalam tentang mengamati dan menganalisis perkembangan zaman. Hobi saya menulis tidak hanya sekadar mencatat peristiwa, tetapi juga menyelami setiap detail momen yang ada di sekitar saya. Melalui kata demi kata, saya berusaha mengungkapkan apa yang saya lihat dan rasakan, memotret realitas dengan tinta dan kertas. Setiap perubahan, setiap tren, setiap getaran kecil dalam masyarakat menjadi inspirasi bagi saya untuk menuangkan pemikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang hidup dan menyentuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Interpersonal Orangtua Dalam Membentuk Psikologis Kepribadian Anak

7 Juni 2024   10:32 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:38 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan dari pertumbuhan karakter anak. Karena keluarga merupakan lingkungan utama dan menjadi pondasi awal ketika anak menghabiskan berinteraksi separuh hidupnya bersama keluarga. Namun tidak jarang, ditemukan orang tua saat ini ia terlalu sibuk untuk dapat peduli dengan keadaan anak -- anak mereka. Anak -- anak mempunyai teman dan permainannya sendiri, dan orang tua juga memiliki kehidupannya sendiri. Oleh karena itu, banyak ditemukan juga bahwa ada yang berkeluarga namun jarang berinteraksi satu sama lain. Memberikan akibat, bahwa orang tua tidak mengetahui perkembangan yang dimiliki oleh anaknya tersebut. Segala rasa yang dibopong oleh anaknya, hanya menjadi sebuah acuhan yang tidak terlalu dipedulikan oleh orang tuanya. Ini akan memberikan perkembangan kepada karakter anak yang justru tidak baik, karena minimnya sebuah interaksi untuk sekedar menjadi payung teduh bagi apa yang anak itu rasakan.

Maka akan sangat penting selalu menjaga viberasi komunikasi yang terbuka dari anak -- anak mereka dan bagi orang tua, untuk selalu memiliki alur komunikasi yang baik dan sehingga bisa saling menghormati dan mengindahkan berbagai instruksi yang dirasakan atau dipikirkan. Orang tua sangat mempunyai pengaruh yang signifikan dalam perkembangan dan mendidik anak -- anak mereka, umpan balik yang efektif dan segera antara individu atau kelompok kecil akan membutuhkan adanya sarana komunikasi yang memungkinkan terjadinya sebuah pertukaran informasi.

Komunikasi interpersonal yang dilakukan antara orang tua dan anak, akan menjadi sebuah interaksi yang selalu terjalin utuh. Seperti yang dikatakan oleh Deddy Mulyana bahwa

" we cannot not communication, kita tidak bisa berkomunikasi, karena semua perilaku adalah komunikasi. Apalagi hubungannya antara orang tua dan anak, memiliki tujuan agar bisa membina dan memberikan arahan dengan baik".

Peran aktif orang tua memiliki pengaruh yang bermanfaat bagi proses hubungan emosional anak, yang bisa diukur melalui bentuk dukungan terkait pembentukan tumbuh kembang anak, untuk melepaskan daya kreatif dan imajinasi yang anak miliki dan bisa berdampak positif terhadap anak dan selalu fokus untuk membangun karakternya. Keterlibatan orang tua dalam perkembangan anak sangat memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk pondasi karakter kepribadian yang anak itu miliki. Hal ini bisa membentuk rasa percaya diri pada anak, dan orang tua merupakan perantara tanpa jasa, yang mendidikan, mengasuh, mengajar dan memberikan berbagai pemahaman tentang bahaya yang dapat membahayakan jati diri anaknya tersebut. Dengan cara ini, anak akan memahami melalui pengalaman yang berasal dari orang tuanya sendiri, dan menjadikannya belajar bahwa perkembangan melalui pengalaman yang disampaikan oleh orang tuanya akan memberikan jalan kepada anak tersebut menjadi pribadi yang mempunyai ragam karakter seperti kejujuran, ketulusan, dan kepedulian

Setiap keluarga dan berbagai orang tua pasti memiliki gaya dan format metode tersendiri dalam mendidik anak -- anak mereka. Namun, setiap orang tua pasti akan memiliki kesepakatan bahwa dalam mendidik dan membentuk karakter dan perilaku anak, kondisi psikologis anak harus tetap terjaga, dan tidak akan membiarkan mental anak menderita. Sosok kedua orang tua terutama ibu, memiliki peran penting dalam memperhatikan kondisi mental anak, dan dalam membangun jiwa serta perilaku anak. Banyak sekali halangan dan berbagai hambatannya, namun orang tua tetap mengusahakan agar tetap memberikan sebuah pengajaran yang terbaik kepada anaknya.

Salah satu tokoh psikologi mengemukakan bahwa terdapat teori tentang tahapan perkembangan kognitif yang terjadi pada manusia dan khususnya anak, adalah Jean Piaget. Menurutnya, anak -- anak akan memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Piaget memberikan pembagian pada tahapan kognitif untuk anak usia dini, yaitu pada tahapan pra operasional (usia 2 -- 7 tahun) tahapan ini adalah tahapan kedua dari empat tahapan yang terdiri. Dengan mengamati  urutan permainan, Piaget dapat menunjukkan bahwa hasil akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis akan muncul. Pra -- operasi dalam teori piaget adalah sebuab parameter dalam menentukan tindakan secara mental terhadap objek -- objek. Ciri dan tahapan ini merupakan operasi dari mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak akan mempelajari menggunakan gaya dan representasi objek dengan gambaran dan kata -- kata. Permikirannya masiih memiliki  sifat egosentris, yang merupakan anak agak kesulitan dalam melihat sudut pandang orang lain.

Didikan orang tua menjadi landasan awal yang tengah banyak disorot pada saat ini dipublik, perkembangan anak yang menjadi cemerlang merupakan hasil dari didikan orang tua melalui komunikasi yang mereka tanamkan kepada anak -- anak mereka. Apabila seorang anak mengalami kesulitan dalam mengatur kesehatan psikologisnya, kesusahan dan kesulitan baik dalam dunia personal ataupun profesional menjadi sebuah hambatan yang selalu dihadapkan kepadanya kelak. Oleh karena itu, diperlukannya menciptakan suatu interaksi yang harmonis dalam berkomunikasi khususnya antara anak dan orang tuanya. Karena pengaruhnya kepada berbagai aspek yang dimiliki oleh sang anak. Selain pada, penciptaan interaksi yang sehat, adapun tantangannya dalam perkembangan generasi zaman saat ini, terutama dalam memberikan pengajaran atau arahan tentang berkomunikasi yang baik dari anak kepada orang tua. Seperti yang dikatakan oleh Andreas Neke pada laman kompasiana blogging, bahwa

"Ditambah dengan adanya sebuah realitas tentang masing -- masing individu dalam keluarga cenderung lebih sibuk dengan gawai, sehingga proses interaksi dan komunikasi yang menjadi acuan jantung kehidupan keluarga, akan menjadi sedikit dilakukan. Orang lebih sibuk dan peduli dengan individu dan keadaan di luar rumah dari pada orang yang meninggali rumah tersebut."


Perkembangan arus teknologi dan informasi yang selalu berjalan, agak sedikit sulit untuk memberikan pembatasan pada anak -- anak untuk dapat bekenalan dan bersentuhan dengan realitas perkembangan yang adalah kemusatahilan. Artinya, orang tua sejatinya senantiasa harus dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada, dan membersamai adanya proses pendampingan agar anak -- anak sampai kepada pemahaman yang benar terhadap beragam realitas perkembangan zaman yang ada. Dengan melakukan proses pendamingan akan penggunaan sarana teknologi dan informasi, sejatinya anak harus dalam pengawasan orang tua agar tidak jatuh pada pemanfaatan dan penggunaan teknologi dan informasi ke arah destruktif seperti realitas yang sedang melanda pada bangsa saat ini.

Komunikasi antarpribadi akan menjadi sebuah alat yang sederhana untuk bisa mengamati satu sama lain dalam lingkungan keluarga. Suatu keluarga terdiri atas berbagai pribadi -- pribadi yang memiliki karakternya masing -- masing. Peranan anggota keluarga dalam menciptakan suasana keluarga yang harmonis, menjadi harapan bahwa penerapan peranannya didalam keluarga. Keluarga merupakan sebuah sistem yang memiliki kesatuan dan dibentuk atas bagian -- bagian yang saling berhubungan dan berinterkasi. Agar terjadinya komunikasi yang seimbang dibutuhkan adanya pengertian oleh orang tua kepada sang anak, karena tahap selanjutnya akan memberikan suatu harapan bahwa anaknya tersebut akan memiliki satu tujuan yang dapat diharapkan menjadi kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun