1 Mei 2017, menjadi hari yang kelam bagi penghuni perumahan Tamansari Persada, Kota Bogor. Â Hari itu, seharusnya penghuni perumahan menikmati hari libur atau turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional. Namun, hari itu jalanan perumahan tidak bisa dilewati. Banjir besar terjadi pada hari itu. Banjir di Tamansari Persada Bogor pada 1 Mei 2017 dapat dilihat di youtube ini.
Hampir setiap hujan deras datang, perumahan Tamansari Kota Bogor ini selalu kebanjiran. Sistem drainase tidak mampu lagi menahan luapan air.
Namun kali ini banjir di perumahan Tamansari Persada Bogor tidak seperti biasanya. Arus banjir kali ini lebih kencang. Air banjir pun lebih berwarna coklat. Warga menduga hal ini disebabkan oleh proyek pembangunan jalan tol lingkar luar Bogor yang tak jauh dari lokasi perumahan.
Saat ini, di sepanjang Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor memang sedang dibangun jalan tol lingkar luar. Untuk pembangunan jalan tol lingkar luar itu beberapa taman di sepanjang jalan Sholeh Iskandar dibabat habis. Taman di sepanjang jalan yang sebelumnya mampu menyerap air hujan kini sudah hilang. Air hujan pun berubah menjadi air limpasan (run off) yang langsung masuk ke sistem drainase. Sistem drainase pun tidak mampu menampung air limpasan yang semakin tinggi seiiring dihancurkannya taman-taman di sepanjang Jalan Sholeh Iskandar.
Para pendukung pembangunan jalan tol lingkar luar Kota Bogor berdalih bahwa pembangunan jalan raya baru itu sudah melalui kajian ilmiah, termasuk kajian lingkungan hidup. Tapi fakta makin besarnya banjir di perumahan Tamansari Persada Bogor seperti mematahkan klaim para pendukung pembangunan jalan tol lingkar luar itu.Â
Walikota Bogor Bima Arya, yang kini dikabarkan sedang mempersiapkan diri mencalonkan sebagai Calon Gubernur Jawa Barat, pun seperti tak berdaya. Sebagai pemimpin Kota Bogor, Walikota Bima Arya harusnya mampu memastikan bahwa pembangunan di wilayahnya tidak menimbulkan bencana bagi warganya. Namun, entah mengapa untuk banjir di Tamansari Persada itu, sang Walikota Bogor seperti tak berdaya. Banjir di Tamansari Persada tak ubahnya seperti wajah Kota Bogor yang  bopeng sebelah.Â
Model pembangunan yang tidak mempedulikan keberlanjutan ekologi di Kota Hujan ini seperti ditampakan secara nyaris telanjang dengan banjir di Tamansari Persada. Walikota Bogor yang memiliki kekuasaan mengendalikan pembangunan kota yang rentan bencana juga tidak berdaya, apalagi warganya. Di tengah wajah bopeng sebelah Kota Bogor itulah, muncul berita bahwa Bima Arya, Walikota Bogor sekarang, mencalonkan diri menjadi calon gubernur (Cagub) Jawa Barat.Â
Adalah hak Bima Arya bila benar ingin mencalonkan menjadi Cagub Jawa Barat. Tapi adalah kewajiban Bima Arya, yang sekarang masih menjadi Walikota Bogor, untuk menyelesaikan persoalan banjir di Tamansari Persada dan mengendalikan model pembangunan Kota Bogor yang merusak lingkungan. Kita lihat bersama, apakah Bima Arya lebih memilih mengejar haknya untuk menjadi Cagub Jawa Barat, atau terlebih dahulu menyelesaikan kewajibannya untuk menyelesaikan persoalan pembangunan di Bogor yang berdampak buruk bagi warganya, termasuk banjir di perumahan Tamansari Persada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H