Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lapindo, Memang Keren!

6 Januari 2016   11:08 Diperbarui: 6 Januari 2016   11:08 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat lumpur Lapindo di Sidoarjo? Tentu masih dong. Eit, tunggu dulu. Lupakan segera segala penderitaan warga korban lumpur yang tanah dan rumahnya tenggelam oleh lumpur. Lupakan juga penderitaan warga Porong yang harus menghirup udara beracun dan menggunakan air yang telah tercemar. Itu semua masa lalu. Negara sudah menggunakan uang pajak kita untuk membayar hilangnya tanah dan rumah para korban lumpur itu.

Trus bagaimana dengan kerugian lain diluar hilangnya tanah dan rumah? Itu tidak penting!

Trus siapa yang akan merehabilitasi kerusakan ekologi akibat lumpur Lapindo? Sekali lagi itu tidak penting!

Kalau semua tidak penting, lantas yang penting apa dong?

Yang penting adalah perusahaan minyak dan gas Lapindo Brantas, Inc. berencana kembali melakukan pengoboran di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Sumur Tanggulangin 1 berada tak jauh dari pusat semburan lumpur panas Lapindo di Porong (baca beritanya disini). Keren kan??

Bagaimana tidak keren, setelah namanya dibersihkan dengan menyebut lumpur Lapindo menjadi lumpur Sidoarjo dan ditalangi dalam menyelesaikan persoalan jual beli aset korban lumpur, kini diperbolehkan mengebor lagi.

Keren dan top markotop. Semua kerusakan lingkungan hidup akibat semburan lumpur telah dilupakan. Selamat datang di republik korporatokrasi, suatu sistem kekuasaan yang dikontrol berbagai korporasi besar, ayo bersama kita merusak alam!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun