Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Haruskah Tahun Ini Aku Tidak Bisa Kuliah Lagi...

3 Agustus 2011   04:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Haruskah tahun ini aku tidak bisa kuliah lagi," ujar teman sepupu istri saya. Tahun lalu sebenarnya ia diterima di fakultas kedokteran, namun karena tidak ada biaya, ia urungkan kuliahnya. Tahun ini, 2011, ia diterima di D3 Komunikasi IPB (Institut Pertanian Bogor). Namun, biaya kuliah di D3 Komunikasi IPB (Institut Pertanian Bogor) terlalu memberatkan keluarganya. Informasi yang saya dapat dari pesan singkat via handphone saya pagi ini, biaya yang harus ia bayar untuk masuk IPB antara lain, uang SPP Rp.3,5 juta, buku dan jaket Almamater Rp.750 ribu dan uang untuk fasilitas sebesar Rp. 4,5 juta. Jika ditotal sekitar Rp. 8.750.000,- Mungkin bagi keluarga kelompok kelas menengah-atas, uang tersebut tidak seberapa. Namun bagi keluarga kalangan kelas menengah-bawah, uang itu cukup besar. Satu lagi ironi di negeri ini. Di sisi lain, pemerintah merasa dirinya telah berhasil menurunkan kemiskinan. Di sisi lainnya di lapangan orang-orang miskin itu semakin tersingkir ketika akan mengakses berbagai fasilitas publik yang sejatinya menjadi haknya, termasuk pendidikan tinggi... Apakah sekarang perguruan tinggi negeri hanya untuk orang-0rang kaya seraya menyingkirkan orang-orang miskin secara sistematis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun