Steve Jobs, pendiri Apple sekaligus orang di belakang terciptanya iPhone, iPad, iPod, iMac dan iTunes dikabarkan  meninggal dunia dalam usia 56 tahun.
Kabar duka cita itu bukan hanya diucapkan oleh direksi Apple tapi juga sampai ke Indonesia. Di milis, di wall (dinding) status facebook dan twitter, ucapan duka cita atas meninggalnya Stave Jobs bertaburan. Dari praktisi telematika (telekomunikasi dan informatika) hingga aktivis LSM/Lembaga Swadaya Masyarakat (yg kebetulan menggunakan produk Apple) mengucapkan ucapan duka cita.
Ketika Stave Jobs meninggal dunia, gemanya sampai ke Indonesia. Memang itulah enaknya jadi orang kaya dan terkenal.
Lain Stave Jobs lain pula Aulia Nadira Putri. Lho siapa itu si- Aulia Nadira Putri?
Aulia Nadira Putri, adalah seorang bayi mungil yang lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Bayi itu hanya 3,5 bulan terlahir di dunia. Pada tanggal 14 April 2011 lalu Aulia Nadira Putri, bayi usia 3,5 bulan menghembuskan nafas terakhirnya di dunia ini. Bayi tak berdosa itu meninggal dunia karena diduga terlalu sering menghirup gas beracun dari lumpur Lapindo.
Dua jam sebelum meninggal, seperti ditulis oleh portal berita okezone.com, napas bayi Aulia Nadira Putri terlihat tersengal-sengal. Bahkan, untuk bernapas saja, bayi usia 3,5 bulan itu sampai harus menggerakkan pundaknya. Pihak Rumah Sakit (RS) Siti Hajar, mengungkapkan bahwa bayi tersebut menderita sesak napas karena udara lingkungan yang tidak sehat.
Sidoarjo adalah termasuk wilayah Indonesia. Namun, kematian bayi Aulia Nadira Putri tidak disambut dengan taburan ucapan duka cita seperti ketika Stave Jobs, yang bukan warga Indonesia, meninggal dunia.
Apakah karena Stave Jobs orang kaya dan terkenal hingga orang-orang di negeri ini ikut-ikutan latah mengucapkan ucapan duka cita?
Saya jadi ingat sebuah kata-kata teman saya. Teman saya pernah bilang, "Kita cenderung lebih mudah memberikan solidaritas kepada  kelas sosial menengah-atas daripada ke kelas sosial bawah".
Ikut Berduka Cita Atas Meninggalnya Aulia Nadira Putri. Semoga engkau terus memberi inspirasi dan semangat bagi orang-orang di negeri ini untuk tetap berjuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H