Ada sebuah berita yang mengganggu saya pada akhir-akhir ini. Berita itu adalah dugaan hilangnya penulis buku dengan judul, "Konspirasi SBY-Bakrie dalam Kasus Lapindo". Bagaimana tidak, saya kenal dengan sosok Ali Azhar Akbar. Bahkan ia sendiri yang datang ke kantor untuk memberikan buku tersebut kepada saya secara gratis. Pada saat itu, selain memberikan buku, ia bercerita tentang perlunya menempuh kembali jalur hukum dalam kasus Lapindo. Saya tidak menyangka kalau kemudian Mas Ali, begitu saya akrab memanggilnya, akhirnya mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penggunaan uang rakyat di APBN dalam menangani kasus Lapindo. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa hilangnya Mas Ali hanya trik marketing untuk penjualan buku barunya. Namun, saya tidak begitu yakin. Mas Ali yang saya kenal tidak akan berbuat seperti itu. Ia tidak akan mengorbankan reputasinya hanya untuk sebuah taktik dagang atau uang. Mas Ali, menurut saya adalah orang cukup idealis. Sebagai alumni Teknik Perminyakan ITB dan juga Fakutlas Hukum UI, tidak sulit baginya untuk menjadi seorang yang kaya raya. Namun, ia memilih hidup menjadi seorang aktivis lingkungan hidup dan penulis buku. Setelah membaca berita tentang hilang atau dihilangkannya Mas Ali, saya coba menghubungi kawan-kawan dekat Mas Ali yang juga kawan-kawan saya juga. Jawabnya sama..Mereka juga tidak bisa menghubungi. Saya coba hubungi sendiri Mas Ali via handphonenya..hasilnya sama..tidak bisa dihubungi... Jika benar dikemudian hari Mas Ali hilang atau dihilangkan karena aktivitasnya sabagai penulis dan aktivis dalam kasus Lapindo maka, ini sebuah preseden buruk bagi penulis dan aktivis di negeri ini. Hidup mereka, para aktivis dan penulis, suatu saat bisa dengan mudah dihilangkan karena aktivitasnya. Hingga tulisan ini dibuat saya belum mendengar dan membaca berita tentang langkah-langkah yang akan ditempuh oleh Komisi Nasioanal (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM). Sebagai seorang kawan, saya hanya bisa berharap Mas Ali dapat segera kembali ke keluarga dengan aman dan sehat. Dan jika kemudian ia menghilangkan diri karena takut terhadap ancaman teror dan atau justru dihilangkan, saya hanya berharap dalang sesungguhnya dari kejadian itu dapat terungkap dan diseret ke pengadilan serta diberikan hukuman yang setimpal... Kembalilah Mas Ali...perjuangan menentang pembodohan, kedzaliman dan ketidakadilan dalam kasus Lapindo ini masih sangat panjang... Keterangan Sumber foto;Â Yayak Yatmaka, http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3808428243479&set=a.1159411459715.181966.1060622957&type=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H