Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Terbuka untuk Walikota Bogor Bima Arya

29 Desember 2015   10:04 Diperbarui: 29 Desember 2015   10:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Bima Arya,

Musim hujan telah tiba. Rahmat Allah itu pun singgah di Kota Bogor. Sejak awal Desember, hampir setiap sore hujan turun di Kota Bogor.

Pak Bima Arya,

Sebagai seorang pejabat di Kota Bogor tentu Bapak dan keluarga tidak merasa kuatir selebat apapun hujan terjadi di Bogor. Rumah tempat Bapak tinggal tentu bebas dari banjir apalagi tanah longsor. Namun, sebagai Walikota Bogor, ada baiknya sekali-kali Bapak berkunjung ke Perumahan Tamansari Persada di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor. Di jalan raya, seberang kompleks Perumahan Tamansarai, setiap hujan lebat datang selalu kebanjiran. Di belakang kompleks perumahan juga terjadi hal yang sama. Di dalam kompleks perumahan lebih parah lagi. Jalan di dalam kompleks perumahan Tamansari Persada Bogor, berubah menjadi sungai, hampir setiap kali hujan datang. Pertanyaannya, di tengah warga Tamansari Persada Bogor yang dikurung oleh banjir itu Bapak ada dimana? Hampir dipastikan Bapak tidak ada di situ.

Pak Bima Arya,

Banjir yang mengepung perumahan Tamansari Persada tidak bisa dilepaskan dengan maraknya pembangunan di sepanjang Jalan Sholeh Iskandar (jalan raya menuju perumahan Tamansari Persada Bogor). Di sepanjang jalan dibangun kawasan komersial yang gila-gilaan, ada mall hingga akan dibangun apartemen. Pernahkah Bapak bertanya, dengan pembangunan yang marak di sepanjang jalan Sholeh Iskandar itu menyebabkan semakin banyak air limpasan (run off) ketika terjadi hujan masuk ke sistem drainase yang memang dulu dirancang sebelum maraknya pembangunan di kawasan itu? Sebagai Walikota Bogor, pernahkah bapak menanyakan bagaimana AMDAL dari pembangunan kawasan komersial di sepanjang Jalan Sholeh Iskandar itu??

Pak Bima Arya,

Merevitalisasi pedistarian dan taman di Kota Bogor memang baik dan penting. Tapi semua itu tidak berarti bila Bapak membiarkan kawasan perumahan Tamansari Persada menjadi tumbal dari pembangunan yang tidak ramah lingkungan hidup di sepanjang kawasan Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor.

Pak Bima Arya,

Singkat saja, sebagai Walikota Bogor, Bapak memiliki kewajiban untuk membebaskan kawasan Tamansari Persada Bogor menjadi langganan banjir. Moratorium pembangunan kawasan komersial di sepanjang jalan Sholeh Iskandar Bogor dapat menjadi pilihan seraya merevitalisasi daerah resapan air dan juga drainase di sepanjang jalan itu. Saatnya, Bapak sebagai Walikota mendengar aspirasi warga bukan hanya pengembang kawasan komersial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun