Mohon tunggu...
Pidato Semprul 17an Janu
Pidato Semprul 17an Janu Mohon Tunggu... pegawai negeri -

memunguti remah-remah pengembaraan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suluk Sampan (4.Selesai)

30 November 2009   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersentak sampan dari buaian, kesadarannya terbuka dan semesta seakan melingkupi menenggelamkan kediriannya. Terpana dalam samudera pesona,

"Sembah kalbu(cipta) akhirnya hanyalah citra pantulan dari cahaya hakiki. IA adalah Cahaya yang menampakkan segala, sementara yang lain adalah tiada secara asali. Citra dari pantulan sifat dan kehendakNya!!... bening cerminnya, tajam citranya. syareat membersihkan sang cermin, tarekat meminyaki mengkilapi. IA adalah awal dari cipta, kehendak, dan ikhtiar yang membawa kita dari satu titik ke titik berikutnya. Membentuk lintasan menuju kesempurnaan…menuju kepadaNYA. IA adalah awal…dan IA pada akhirnya. Demikian lengkapnya. .. Sangkan Paran !.." Sungai melepas sampan kecil ke samudera tujuan,

"Segara kinemu panggih,... samodera raya yang sebegitu luasnya saling bertemu pada kenyataannya. Pun kiasan bagi ilmuNya.”

Perjalananmu melintasi benda-benda dan fenomena berakhir di sini.Rahasia ikhtiar, kehendak dan cipta tlah engkau ketahui. Beristirahatlah sepanjang kau perlu. Tapi ketahuilah, bahwa prosesi belum usai. Ada satu perjalanan lagi yang harus kau tempuh nanti. Perjalanan sukar lagi sulit untuk menemui dirimu yang inti, menapaktilasi perjalanan Bima sang kesatria mencari sang dewa ruci…

Hanya sampai di sini aku bisa menemani. Semoga engkau pada akhirnya nanti menemukan apa yang kau cari. Salam dan doaku untuk keselamatan perjalananmu nanti…

"Sinurat sinuruhmatu,... segala yang tersurat dalam semua kitabNya, termasuk ayat-ayat kauniyah yang tersebar di jagat raya ini, memang dimaksudkan sebagai rahmatNya bagi para pencari yang menemu. IA membimbing kepada cahayaNya, siapa-siapa yang Dia kehendaki... "

Selesai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun