Mohon tunggu...
Nganu Reeves
Nganu Reeves Mohon Tunggu... Ilustrator - "Aku Cemburu Memandangmu Cekikikan Bersama Dengannya"®

Cuma seorang nganu. Wajah baru nganu lama. Dilarang mengutip sebagian atau seluruhnya dalam berbagai proyek, termasuk mencari uang atau dalam lingkup kerja meskipun hanya proyek sosial, walaupun dengan melampirkan sumber atau tidak TANPA IZIN TERTULIS. Penyebaran hanya dengan tombol share.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa yang Menyebabkan Paket Datang Terlambat?

26 Maret 2021   19:04 Diperbarui: 28 Maret 2021   14:36 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi.  pixabay/mediamodifier

Jalanan adalah area yang cukup berbahaya dimana bila seorang kurir motoris tidak cukup nyaman dalam berkendara, maka akan berimbas ke proses pengirimannya.

Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah seorang oknum kurir menghindari mengirim paket berukuran besar disebabkan adanya kondisi 'pukul rata' terhadap kuantitas paket yang harus dikirim. Karena penghitungan pada sistemnya pun berdasar kuantitas, bukan berdasar tingkat kesulitannya.

Misalnya, seorang kurir dapat membawa ukuran kecil hingga sedang dengan jumlah katakanlah 70. Maka bila ukuran paket Anda lebih besar dari 50% dari jumlah paket tadi, maka kurir tadi mungkin memilih menahan paket tersebut untuk dikirim kemudian karena banyaknya paket secara langsung berkaitan dengan gaji yang mereka terima.

Di sisi lain, seorang kurir motoris yang lincah, fleksibel dan cepat pun kemungkinanya tidak akan sanggup membawa beban satu buah paket berukuran 20kg ke atas sendirian; disamping keterbatasan sumber daya/kekuatan tas yang dibawa. Jadi pilihannya: bila tidak dengan mobil ya dibawa berdua di pengiriman selanjutnya.

10. Terputusnya akses transportasi
Perbaikan jalan atau jembatan mungkin sedikit memperlambat pengiriman suatu paket. Tapi, pikirkan juga bagaimana bila ada longsor, atau banjir dan banyak bencana alam yang tidak diduga sebelumnya. Bisa juga dari segi motor seorang kurir yang bermasalah.

11. Paket COD

Paket COD (akan terbayar pada saat paket sampai) mempunyai permasalahannya sendiri. Misalnya uang yang masih belum genap, uang yang masih belum ada saat paket sampai (entah penerima yang masih keluar rumah, kerja atau dimana pun, atau uang mendadak terpakai sebab barusan digunakan untuk keperluan super mendesak dan lebih prioritas) atau malah penjual dan pembeli yang curang. Bagaimana bisa? Bisa. Karena ada penerima alamat yang menolak paket. Mereka merasa tidak memesan, atau mungkin diklik oleh orang lain. Penerima yang sungkan-sungkanan akan membayarnya meski masih bingung siapa yang pesan. Dan menjadi menjengkelkan saat mereka merasa harus membayar apa yang tidak mereka pesan, lebih dari sekali pula. Aneh? 

Karena statusnya yang belum terbayar, seorang kurir bisa cukup lama terhenti disebabkan berdebat dengan penerima atau kerabat penerima mengapa sebuah paket nampak tidak bertuan. Karena paket tersebut masih terutang dan tidak boleh diserahkan selama uang belum di tangan. Meski di terkemudian ada solusi jika paket yang ditolak harus melampirkan foto KTP dari penghuni di alamat penerima.

Paket COD yang dipesan oleh seorang polisi mungkin akan bisa tertahan lebih lama di gudang karena tugas mereka ketimbang lainnya (akan segera diretur ke alamat pengirim jika dalam 3 hari tidak sampai dan penerima tak bisa dihubungi). Karena pernah: seorang petugas polisi mempunyai tugas mengamankan demo hampir seminggu. Dan selama jam kerja kurir tak bisa ditemui di kantor dan di manapun. Jadi selama itu paketnya ditahan staf gudang. Yang demikian mungkin tak akan terjadi pada masyarakat umum.

*

Tak hanya satu, terkadang sebuah paket yang menanti sampai ke penerima mengalami beberapa poin di atas sekaligus.
Mungkin ada yang belum tertulis di sini dan ingin menambahkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun