Seorang kurir dan konsumen pembeli (atau penerima) paket mungkin memang mempunyai kesibukannya sendiri.Â
Konsumen melakukan sesuatu hal, sedangkan seorang kurir mengirimkan puluhan hingga ratusan paket yang membuatnya akan lebih berkonsentrasi untuk mengantar paket ke tangan yang benar ketimbang berpanjang-panjang memelototi aplikasi SMS/Chatting/Panggilan.
5. Aplikasi yang Error dan Penerima yang Lupa.
Tak setiap konsumen (yang terlibat langsung dengan sebuah paket) ada di tempat saat sebuah paket diantar oleh kurir. Alasannya beraneka ragam. Misalnya si konsumen sibuk di dapur yang jauh di belakang, pergi ke suatu tempat seperti pasar bahkan luar kota, atau manapun.Â
Jika dialamatkan ke perusahaan (karena rumah sedang kosong saat kerja di sebuah perusahaan atau pabrik) pun tak setiap karyawan diperbolehkan keluar sebelum jam keluar. Walhasil paket diterima oleh anggota keluarga atau bisa juga dititipkan tetangga atau satpam.
Tapi sebuah kondisi tak terduga pun tak dapat ditebak. Seseorang pernah curhat kepada saya jika dia kelupaan menyimpan paket tetangganya selama tiga hari. Anehnya, si tetangga pun lupa paket tadi karena transaksinya banyak sekali. Jadi ya selama itulah paket terlihat 'diterima' padahal oleh konsumennya sejatinya belum. Sekali waktu mungkin ada juga yang merasa 'tidak menerima' padahal sudah menerima.
6. Misroute
Misroute adalah kondisi dimana penyortir salah memasukkan sebuah paket ke keranjang tujuan. Banyak perusahaan kurir memilah berbagai alamat tujuan menggunakan keranjang (khususnya perusahaan ekspedisi dengan ukuran barang/paket relatif kecil), dan paket yang seharusnya ke daerah A salah masuk ke wilayah B.Â
Jika yang demikian masih tergolong 'ringan', bisa dibayangkan jika dalam penyortirannya salah masuk ke keranjang berdasar kota atau provinsi.
Berbeda dengan alamat yang tidak jelas, pada misroute ini keterangan alamatnya jelas dan sering sesuai dengan keadaan kekinian.Â
Meskipun kondisi misroute ini cukup kecil---mungkin hanya sekitar di bawah 3% untuk antar wilayah dalam kota, di bawah 0,1% untuk antar kota dan hanya ada 1-2 per 500.000 paket untuk kesalahan provinsi---namun cukup bisa membuat bingung (atau bahkan jengkel) pada konsumen yang kebetulan mengalaminya.