Dialah Kepingan Waktu yang membagi
kemabukan Hidup dari keterjagaan. Ia cahaya
pertama yang menyinari ranah makin dalam
dari hati kita. Ia nada indah pertama yang
dipetik dari dawai perak hati. Ia saat yang
sekejap membuka rentetan waktu di hadapan
jiwa serta membentangkan geliat malam dan
olah kesadaran pada segala mata. Ia
membeberkan rahasia Keabadian hari esok.
Ia benih-benih yang disuguhkan Isthar Sang
Dewi Cinta, ditabur oleh mata sang kekasih
di ladang cinta, disirami oleh kasih sayang
dan akhirnya dipetik jiwa.
Tatapan sekilas mata sang kekasih adalah
laksana kekuatan yang terus bergerak di
permukaan air, menghadiahkan kelahiran
pada langit dan bumi, saat Sang Pencipta
berkata "jadilah."
(Kahlil Gibran@Pandangan Pertama)
***
Once upon a time
In a small planet called earth
Seorang gadis
dan
Seorang pemuda
Berdiri berhadapan
Tersenyum
Dan...
Saling mengulurkan
Tangan
Untuk