BETAPA tersiksanya terkurung seperti ini…
Hantu jeruji membuka laci. Di sudut laci, terdapat kantong terbuat dari kulit dengan logo dari pembuat tas terkenal yang mahal.
Biarpun hantu, barang- barangku tetap branded, pikir Hantu Jeruji senang.
Di dalam kantong kulit itu, terdapat beberapa gepok mata uang dari beragam negara. US Dollar. Euro. Poundsterling. Ada juga lembaran Rupiah.
Aku ingin jalan- jalan, pikir Hantu Jeruji.
Ditariknya keluar segepok uang Dollar dari kantong kulit bermerk mahal itu. Ditimang- timangnya sebentar. Uang itu bisa membayar beberapa jam keleluasaan untuk berjalan- jalan keluar bilik sempit dibalik jeruji yang mengekang.
Saat menimang uang itu terpandang olehnya kuku- kuku yang telah memanjang dan juga kotor. Sulit memelihara kuku saat berada di balik jeruji seperti ini. Gunting kuku tak diperkenankan masuk ke balik dinding berjeruji. Adakalanya dia memendekkan kuku dengan menggigiti kuku- kuku tersebut. Di saat lain, jika dia sedang beruntung, dia bisa menggunakan mata silet kecil dari alat cukur yang dibawakan oleh kerabat yang menengoknya.
Ah, perduli apa, pikir Hantu Jeruji, dengan uang bergepok- gepok seperti ini, kuku panjang kotorku akan bisa tampak keren seperti cakar panjang Wolverine yang diperankan Hugh Jackman itu.
Hugh Jackman.. HJ.. Hantu Jeruji.. HJ..
Dan gambar kabur mulai tampak di dinding lembab di depan matanya. Gambar Hantu Jeruji yang dalam khayalannya sendiri seganteng dan sememikat Hugh Jackman…