Mohon tunggu...
Daun Ilalang
Daun Ilalang Mohon Tunggu... -

Life is like a rainbow. You need both the sun and the rain to make its colors appear. ~ ♫ ❤

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Padang Ilalang dan Bunga Liar

8 Desember 2011   19:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermilyar bintang bergabung membentuk sebuah galaksi, bersama gas dan debu …

***

Long long time ago, in a galaxy far far away…

Seorang gadis mulai mempertanyakan arti cinta.

Dan alasan di baliknya.

***

Gadis tujuh belas tahun itu, berdiri menatap padang ilalang dan gerombolan bunga liar dengan riang.

Matanya, seperti biasa, berbinar nakal dan jahil kekanakan…

Dan, sebuah suara membelai telinganya :

"Kamu cantik"

Dia menoleh. Seorang pemuda bermata teduh sedang menatapnya.

"Kamu cantik seperti bunga-bunga itu"

Gadis itu membelalak, siap dengan protesnya, karena dia tahu: dia tidak cantik .

Pemuda bermata teduh itu, terlalu mengenalnya — dan sebelum gadis itu sempat berkata " Bohong — kamu bohong, kamu selalu senang menggodaku ! " , dia memberikan seikat daun ilalang pada gadis itu, yang menerimanya dengan senang hati.

" Senang? " tanya pemuda itu.

Si gadis mengangguk, dan hendak menjelaskan alasannya…

Sekali lagi, pemuda bermata teduh itu mendahuluinya, " Daun ilalang itu, sederhana, tapi indah — dan karena itulah, kamu terpikat ?"

Gadis itu tersenyum, masih menatap seikat daun ilalang di tangannya. Tidak menjawab.

***

Pemuda itu menghela nafasnya.

"Cintaku", sapanya dalam hati pada gadis itu - "tahukah kamu : aku juga - terpikat padamu karena kesederhanaanmu? "

Gadis itu, tentu saja tidak mendengar pertanyaan itu, karena pemuda itu bertanya-tanpa-suara.

Dan bersama helaan nafas berikutnya, pemuda itu bertanya lagi dalam hati pada si gadis : tahukah kamu, aku cinta padamu, dan karena itu - kamu selalu cantik di mataku…

Tahukah, bahwa kamu adalah sumber inspirasi yang tak pernah kering untukku…

Gadis itu, tidak mendengar pertanyaan-tak-terucap pemuda bermata teduh itu. Dan karenanya, tidak juga memberikan jawaban.

***

Dan, saat itu tiba…

Long long time ago, in a galaxy far far away…

"Jadi," pemuda itu menatap gadis itu pada manik matanya, "cintakah juga kau padaku?"

Gadis itu menunduk.

"Aku tidak tahu, " jawabnya lirih.

Dia tahu, dia menyukai pemuda itu, tapi… jatuh cintakah dia padanya ? Atau tidak?

Dia betul-betul tidak tahu jawabnya…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun