Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Ekor Cumi yang Minder

7 Januari 2021   00:59 Diperbarui: 7 Januari 2021   01:03 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Pixabay

Fabel adalah cerita bertokoh hewan. Dalam cerita fabel, hewan itu bisa bertingkah layaknya manusia. Seperti berbicara dan merasa. Di bawah ini ada sebuah cerita fabel tentang dua ekor cumi.

Dua ekor cumi berjalan - jalan mengelilingi sebuah karang kecil. Sambil mengelilingi batu kecil itu, kedua cumi tadi mengeluarkan tinta sehingga suasana di sekitarnya jadi gelap. Mereka sedang bingung dan memikirkan sesuatu.


"Kau lihat ikan cucut tadi? Dia punya pedang di mulutnya. Dia tampak garang. Ikan lain takut kepadanya."


Cumi satunya menimpali, "Ya. Sedang kita tak punya pedang untuk bertarung. Betapa apesnya kita."


Lalu di depan mereka lewatlah seekor ikan paus. Dia berjalan dengan anggun. Ikan -- ikan lain menghindar untuk memberinya jalan.


"Lihatlah ikan paus itu. Tubuhnya besar sehingga ikan lain segan. Sedang kita yang kecil ini, sering dimangsa dan dijaring nelayan."


Cumi satunya membalas, "Benar, kawan. Sudah kecil, tak punya senjata untuk melindungi diri. Masih kalah dengan ikan kembung."


Cumi lainnya setuju, "Ya. Ikan kembung tubuhnya kecil seperti kita. Tapi dia masih punya duri -- duri tajam di tubuhnya. Itu bisa melindungi dirinya."


Kedua cumi itu menghela nafas, "Benar. Kita ini yang paling rentan."


Setelah itu, mereka pulang ke rumahnya. Sedangkan tinta yang mereka keluarkan masih pekat menutupi batu karang tadi. Mereka tidak tahu, kalau di dalam karang bersembunyi seekor ikan nila yang ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun