Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batu Masa Depan

20 Oktober 2020   23:34 Diperbarui: 20 Oktober 2020   23:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Cik mengayuh sepedanya bersama putaran dunia
Ia menoleh ke belakang, dan tampaklah batu - batu masa depan yang berbaris rapi
Salah satu dari mereka amat cemerlang, hingga menyilaukan kedua matanya
Satu batu lebih tinggi dari yang lain, merendahkan pandangan polos Pak Cik

Batu pijakan yang tak tahu asalnya, mengangkat yang satu dikenal dunia
Pak Cik sempat kagum sekilas, membuat sepedanya terbang di angkasa
Lalu ia terhenyak, karena merasa terlalu penuh untuk makan, dan terlalu keras untuk didambakan

Batu itu masih mengkilap di tengah jejeran batu pudar
Pak Cik menghela napas, membalikkan pandangan ke depan, kembali ke sepeda tua miliknya
Ia mengayuh lagi, tanpa tahu kemana ia menuju, tanpa tahu apa yang telah ia lewati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun