Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebutir Nasi

16 Oktober 2020   03:27 Diperbarui: 16 Oktober 2020   04:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat melihat butiran nasi terjatuh dan membiarkannya
Saat itu aku merasa hina
Bagai seorang raja bertahta
Yang tak puas dengan istana dan budaknya

Butir nasi yang kujatuhkan
Lantas dikunjungi kaki semut
Daging segar, pikirnya
Lalu ia pesta pora dengan kawan lamanya

Mereka gembira
Bagiku sebutir, bagi mereka camilan raksasa
Iri muncul dari balik perapian jiwa
Menyalakan bara nelangsa
Memenuhi tungku duka

Aku lihat
Aku punya kapal berusia ribuan kalpa
Aku tinggal di dalam khayangan yang khayal
Kurang apa hidupku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun