Kata pujangga, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Bertemu kehampaan dan kegamangan
Ditemani kesepian dan kesendirian
Kata siluman babi, cinta bagai perlombaan tikus dalam roda
Nikmat sekali dibusur panah asmara, tapi pedih sekali ditinggal belahan jiwa
Begitulah cinta, deritanya tiada akhir
Kata raja beristri lusinan wanita, cinta adalah bumbu hidangan kerajaan
Bisa kau buat asin dan gurih, atau manis memikat hati
Namun waspadalah, kalau berlebihan tubuhmu akan sakit, nalarmu bakal lumpuh dan kerajaanmu akan tumbang sekali usap
Pak Cik bukan pujangga atau raja, apalagi siluman
Kata orang, dia orang seperti orang yang menyebutnya
Menyukai gadis, patah hati, dan punya istri hingga beranak - pinak berkali lipat
Merasakan pahit - manisnya hidup dalam liukan cinta tak terhitung banyaknya
Sampai di suatu kelokan sungai kekinian
Pak Cik berkisah tentang cinta
Katanya, cinta itu sederhana
Sederhana bagai sedotan plastik
Kalau dilihat bening, tak ada ragu tak ada dusta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H