Mohon tunggu...
Daukhan Permana
Daukhan Permana Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai arsitek mandiri dan berdomisili di Pekajangan, Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Tamu: Antara Fungsi dan Kebutuhan

31 Januari 2010   15:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:09 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah rumah mencerminkan karakter pemiliknya? Coba saja masuki ruang tamunya. Bila penghuninya punya pribadi hangat, pasti menyediakan ruang tamu yang terkesan menyambut. Terbaca dari pilihan sofanya yang nyaman diduduki sehingga memancing betah bertamu. Lain kalau pemilik rumah enggan diganggu tamu. Tempat duduknya biasanya lebih formal dengan kursi berlengan yang tampak kaku sehingga tamu tidak ingin berlama-lama. Kecenderungan saat ini sebagian orang malas diganggu tamu karena waktu di rumah makin sedikit. Jika tetap ada ruang tamu, fungsinya nyaris terbuang percuma. Karena itu disarankan untuk menelaah dulu fungsinya bagi penghuni. Ingin tetap mengakomodasi ruang tamu atau menghilangkannya? Untuk rumah mungil sebaiknya ruang tamu dijadikan fungsi lain yang memang diperlukan. Misalnya, menyatu dengan ruang keluarga sehingga didapat luasan lebih lapang. Tamu yang tidak diinginkan masuk ke area dalam rumah, bisa dibuatkan foyer atau di teras. SKALA RUANG Selain penekanan pada fungsi, skala ruang perlu diperhatikan. Bila luas ruang tamu kecil, sesuaikan ukuran mebelnya. Jangan memaksakan memakai sofa standar orang Eropa karena akan menyita ruang. Batasi jumlah tamu yang akan ditampung sebanyak tiga orang. Untuk itu cukup sediakan konfigurasi satu single chair dan satu sofa dua dudukan. Kemudian terapkan pola ruang yang mengalir antara ruang tamu dan ruang lain. Cukup letakkan pemisah ruang yang bersifat imajiner seperti pot tanaman dan meja pendek atau karpet, bukan dinding masif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun