Di era digital yang berkembang pesat saat ini, demokrasi mengalami transformasi yang signifikan. Internet dan teknologi informasi telah membuka akses yang lebih luas bagi warga negara untuk terlibat dalam proses politik, memperkuat partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan. Media sosial, forum online, dan platform digital lainnya memungkinkan setiap individu untuk menyuarakan pendapat, berdiskusi, dan mengakses informasi secara langsung.
Namun, meskipun teknologi memberi kesempatan yang lebih besar untuk berpartisipasi, tantangan baru muncul. Misalnya, penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks dapat mengganggu kualitas diskursus publik dan merusak integritas proses demokrasi. Selain itu, tidak semua warga negara memiliki akses yang setara terhadap teknologi, yang bisa menciptakan ketimpangan  dalam proses demokrasi.
Di sisi lain, era digital juga memberikan peluang untuk penguatan partisipasi melalui aplikasi pemerintah yang memungkinkan warga negara untuk memberikan masukan, mengikuti kebijakan secara transparan, dan terlibat dalam pemilihan umum secara lebih efisien. Keberadaan teknologi dapat memperkaya demokrasi, asalkan diimbangi dengan literasi digital yang baik dan kebijakan yang mengatur penggunaan media sosial untuk menghindari manipulasi opini publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H