Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Selamanya Sikap Flexing atau Pamer Kekayaan Buruk?

25 Februari 2023   23:31 Diperbarui: 25 Februari 2023   23:54 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : fulsk.Com

Flexing adalah dimengerti sebagai sikap suka "Pamer", atau sering juga dianggap dengan "Narsis". 

Belakangan ini diskursus mengkritik sikap "Flexing" jadi buah bibir, muaranya mencibir penampilan anak seorang pejabat yang dipandang suka memamerkan kekayaan dan harta benda mahal, seperti mobil mahal dan motor gede (moge).

Apakah sikap flexing dianggap sangat buruk dan mesti di cemooh ?

Sebenarnya, sejauh sikap seperti itu tidak mengganggu dan  merugikan orang lain tidak jadi masalah, karena sesuai dengan hirarki kebutuhan memang adakalanya seseorang sudah berada pada posisi mengaktualisasikan diri dan ingin memperoleh pengakuan dan penghargaan lewat cara menunjukkan keberhasilannya, misalnya memperlihatkan harta benda sebagai simbol kesuksesan.

Itulah memang salah satu sisi unik dan paradoks manusia, memiliki banyak jenis kebutuhan. Tidak hanya memiliki kebutuhan fisiologis berupa makan dan minum cukup atau sandang pangan, tetapi butuh juga pengakuan sosial.

Kebutuhan manusia itu ternyata serba kompleks, dan rumit, serumit mendefinisikan siap siapa sesungguhnya manusia itu, dan ironisnya manusia sendiri belum paripurna mendefinisikan dirinya sendiri.

Munculnya kontraversi dan pandangan sinis terhadap perilaku seseorang yang suka melalukan flexing, menggambarkan bahwa cara pandang dan kebutuhan manusia tidak dapat diseragamkan, jadi harus dipahami bahwa manusia itu sangat multidimensional.

Walaupun demikian, sikap sinis dan kritik terhadap orang yang suka melakukan flexing wajar dilakukan apabila orang tersebut melakukan flexing tidak dengan cara yang tepat, terjadi manipulasi, atau tidak wajar.

Anak seorang pejabat ASN (Aparatur Sipil Negara) jika memamerkan kekayaan dan kemewahan hidup memang akan mengundang pandangan sinis dari masyarakat, karena kekayaan dan kemewahan yang dimilikinya tidak wajar jika dilihat dari besaran gaji atau penghasilan seorang pegawai negeri.

Keluarga pegawai negeri yang pamer kekayaan justru menimbulkan persepsi publik yang negatif, karena kekayaannya itu diduga dari hasil uang haram atau korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun