Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Childfree dalam Perspektif Magisterium Gereja

17 Februari 2023   19:08 Diperbarui: 18 Februari 2023   09:30 3360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: parist.id

Childfree atau keputusan pasangan suami istri tidak memiliki anak dalam perkawinan pada dasarnya bertentangan dengan ajaran atau magisterium gereja, karena tidak sesuai dengan Consensus Consensualis perkawinan yang pada intinya memaknai salah satu tujuan perkawinan adalah "prokreatif", yaitu mengandung, melahirkan dan mendidik anak.

Istilah Childfree di Indonesia tiba-tiba viral karena salah seorang pegiat media sosial dan seorang penulis, Gita Savitri, mengatakan dirinya berserta suaminya sepakat Child free.

Menurut Oxford Dictionary, istilah Childfree merupakan suatu kondisi dimana seseorang atau pasangan tidak memiliki anak karena alasan utama pilihan.

Sedangkan Cambridge Dictionary mempertegas bahwa Childfree adalah kondisi dimana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak.

Istilah Childfree sering digaungkan kelompok gerakan feminisme, yang memandang keputusan melakukan Childfree merupakan sebuah bentuk kebebasan personal.

Pilihan itu diperkuat oleh keyakinan perempuan atas sebuah hasil penelitian yang mengatakan perempuan memilih tidak memiliki anak ada kecenderungan masa hidup lebih panjang.

Childfree juga dipandang sebagai gaya hidup sehat karena mengurus anak dianggap sebagai tanggungjawab berat dan melelahkan secara pikiran dan fisik.

 Pikiran melelahkan mengurus anak dikuatirkan dapat menimbulkan penyakit psikosomatik, yaitu suatu kondisi suatu dimana seseorang merasa tubuhnya sakit, bukan karena terluka tetapi karena tubuhnya letih secara psikis.

Ironisnya ada juga perempuan memilih Childfree dengan alasan populasi manusia di dunia sudah teramat sangat banyak jumlahnya. 

Alasan-alasan seperti itu pemicu kontraversi dan menggugat arti dan makna perkawinan sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun