Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

NU dan PDI Perjuangan Memiliki Sejarah Panjang Kedekatan Emosional

24 Desember 2022   12:38 Diperbarui: 24 Desember 2022   12:43 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megawati: Saya Yakin jika PDI-P dan NU Terus Beriringan, Segala Ancaman Bangsa Bisa Diatasi https://nasional.kompas.com

Jika Wahyu Triono menantikan realisasi kemesraan NU dengan PKB, maka ijinkan aku menantikan kelanjutan kemesraan PDI Perjuangan dengan NU.

Koalisi PDI Perjuangan dengan PKB juga tidak menutup kemungkinan, karena semua rencana koalisi yang ada masih berbentuk cair, apapun masih bisa terjadi. Tetapi PDI Perjuangan berkoalisi dengan mengusung Muhaimin Iskandar sebagai capres bukan berarti PDI Perjuangan tidak mau.

Tetapi teringat dengan ucapan  Ibu Megawati Sukarno Putri di acara HUT PDI Perjuangan beberapa waktu lalu yang mengatakan Muhaimin Iskandar itu Adik Ibu Megawati Sukarno Putri, dan memiliki hubungan prinadi sangat dekat dengan Muhaimin Iskandar tetapi menurut Ibu Megawati Sukarno Putri saat itu " Muhaimin Iskandar itu Adik yang nakal".

Ucapan Ibu Megawati ini pun membuat Muhaimin Iskandar tertawa terkekeh saat itu sehingga berdiri dari duduknya dan memberi salam hormat kepada Ibu Megawati dan kepada kader PDI Perjuangan peserta Rakernas dan HUT PDI Perjuangan di JICC Jakarta.

Muhaimin Iskandar itu memiliki hubungan yang baik dengan kalangan nasionalis khususnya PDI Perjuangan tetapi rencana beliau untuk mencalonkan diri sebagai cawapres lewat koalisi dengan Gerindra merupakan suatu pilihan tetapi bukan berarti tidak ada hubungan yang baik dengan PDI Perjuangan yang menutup kemungkinan NU melanjutkan kebersamaannya dengan PDI Perjuangan di Pilpres 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun