Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Memukul Siswa Sudah Ketinggalan Zaman

26 November 2022   22:36 Diperbarui: 26 November 2022   22:53 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu di sekolah lajim guru memukul siswa yang melakukan kesalahan. Selain memukul, ada juga sekedar mencubit murid sebagai hukuman atas kesalahan yang dilakukan. 

Sekarang hal itu jarang dilakukan karena kuatir dianggap melanggar hak asasi manusia, dan guru takut di laporkan orang tua siswa ke polisi.  

Sebenarnya, memukul atau mencubit murid dilakukan guru bukan bertujuan menyiksa siswa, dan tidak ada tersirat niat melampiaskan rasa kekejaman apalagi unsur kebencian. Tindakan itu dilakukan untuk menimbulkan efek jera dan pertobatan bagi siswa agar tidak melakukan kesalahan yang sama, sehingga timbul perubahan sikap yang lebih baik. 

Kena pukul atau cubit menimbulkan rasa sakit, dan setiap orang tidak ingin memperoleh perlakuan menyakitkan, oleh karena itu akan selalu berusaha menghindar dari segala kemungkinan hal yang menimbulkan rasa sakit itu, misalnya menghindar dari kemungkinan mendapat hukuman di pukul kembali oleh guru.

Untuk menghindar dari hukuman yang menimbulkan rasa sakit, sudah barang tentu dilakukan melalui cara memperbaiki diri lewat perubahan tindakan dari sebelumnya kurang baik jadi lebih sempurna. Munculnya keinginan melakukan perubahan tindakan itu karena ada pengalaman traumatis (traumatic experience) menyakitkan sebagai stimulus yang menggerakkan.

Traumatic experience adalah konfigurasi dinamis antara otak, tubuh, dan lingkungan yang sering juga  disebut sebagai pengalaman cedera luar biasa pada tubuh, dan perasaan secara emosional sehubungan dengan fenomena yang merugikan.

Ada juga mendefenisikan traumatic experience sebagai fenomena yang menyebabkan cedera secara fisik dan psikologis yang merupakan efek dari gabungan respon otak, tubuh, dan lingkungan karena memperoleh perilaku disakiti atau dihukum secara tidak wajar.

Pengalaman traumatis juga bisa terjadi karena  intimidasi yang dilakukan oleh orang lain, atau perilaku menyakiti yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan dan kekhawatiran.

METANOIA

Metanoia berasal dari bahasa Yunani yang berarti perubahan pikiran, sering juga ditafsirkan sebagai tindakan pertobatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun