Posisi geografis Berastagi memang sangat strategis dari sisi jalur transportasi karena merupakan wilayah lintasan ke beberapa daerah tingkat II Kabupaten Simalungun, Dairi, Samosir, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, bahkan merupakan jalur lintas dari Medan menuju Provinsi Aceh seperti Kabupaten Aceh Tenggara, Blangkejeren, Singkil, Subussalam Tapak Tuan dan Meulaboh.
Bahkan Berastagi merupakan salah satu tujuan wisata pilihan alternatif bagi wisatawan Internasional negara jiran Singapura dan Malaysia.
Potensi ini merupakan asset berharga untuk menjadikan Berastagi sebagai daerah tujuan wisata pilihan utama yang layak dikembangkan secara serius oleh pemerintah daerah Kabupaten Karo dan Pemerintah Provinsi Sumateta Utara.
Berastagi sebagai tujuan wisata semestinya dikembangkan jadi daerah wisata yang memiliki differensiasi  sebagai nilai keunggulan menambah nilai jual untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung.
Selama ini Berastagi sebagai tujuan wisata hanya identik sebagai daerah puncak gunung yang memiliki nuansa alam agraris dan dingin cuacanya.
Sehingga sangat sedikit nilai jual yang bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara.
Bahkan Puncak Gundaling yang merupakan tempat santai karena posisinya berupa bukit diatas gunung kian lama semakin redup pamornya sebagai tempat sangat cocok memandang hamparan lahan pertanian dan beberapa desa di sekitar Berastagi karena kondisi dan sarana umum sejak dahulu tidak ada perubahan sangat signifikan, bahkan terkesan kurang perhatian dan tampak makin kumuh.
Oleh karena itu sangat diharapkan adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk meningkatkan pamor Berastagi sebagai daerah tujuan utama pilihan terbaik bagi wisatawan melalui pembangunan ikon yang memiliki keunggulan sebagai nilai jual sangat menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H