GALIH
"Gila nih mahluk, ga ada kapoknya juga, emang perlu gw labrak kali ya!!" Kata Virni dengan wajah mirip binatang buas.
Dan siang harinya Virni pun menghampiri Galih dikantin, sambil memegang sebotol air mineal yang masih terisi penuh, Virni yang terkenal berani pun menyiramkannya ke wajah Galih.
"Bluur"
"Eh Apaan nih Vir??"
"Itu tanda bahwa gw udah enek banget sama lo! Mulai hari ini gw peringatin sama lo, jangan pernah nulis-nulis, puisi, ngirim bunga atau apapun buat gw!! Atau tiap hari lo bakalan gw sirem, terus seumur idup bakalan gw musuhin!" Virni langsung meninggalkan Galih begitu saja dengan tidak peduli, sementara Galih menjadi bahan tertawaan satu kantin karena kejadian itu, Galih dengan diam menatap bajunya yang basah, padahal hari sekolah masih panjang, ia tidak banyak bicara dan hanya tersenyum kecil, entah apa yang ia pikirkan kini.
Ada hening sejenak...
Menyulam benang rindu, di setiap jejak yang kupijak
Seperti malam ini...
Meskipun hadirmu tak datang...
Tetap tak mengurangi arti makna terdiam