[caption id="attachment_325426" align="aligncenter" width="288" caption="foto : ariopoetsa.blogspot.com"][/caption]
MENYEDIHKAN melihat tontonan-tontonan yang disuguhkan sekarang, kalau untuk yang sudah dewasa bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi kita. Tapi, anak-anak??
Meskipun saya belum menikah dan punya anak. Tapi, ketika melihat tontonan sekarang, kasian liatnya, aurat diumbar dimana-mana, sinetron-sinetron percintaan yang nggak jelas. Kita yang sudah dewasa cara berpikirnya anak-anak berbeda. Kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, tapi kalo anak-anak?? Mereka, ketika melihat sesuatu cendrung mengambil contoh langsung dari apa yang dia liat. Tanpa melihat itu benar atau salah. Akhirnya, tidak mengherankan banyak kejadian-kejadian yang memalukan menimpa anak-anak zaman sekarang.
Sebut saja namanya gadis, pelajar smp kelas 1, yang belajar dikelas dan mengikuti kegiatan olahraga disekolahnya, selayaknya anak-anak yang lain. Akan tetapi, usai mengikuti UAS, pada hari kamis, 16 dec 2010, jam 9 pagi. Gadis melahirkan seorang bayi dengan berat hanya 700 gram di unit kesehatan sekolah (UKS). Dokter yang menangani menduga usia kandungannya baru mencapai 7 bulan. (ini adalah kisah nyata yang saya baca disebuah majalah).
Miris bacanya, ketika zaman telah berubah, UKS yang dulu kita gunakan sebagai tempat merebahkan kepala ketika kita pusing, atau saat kita sakit perut karena haid. Terpaksa ditambah fungsinya sebagai ruang bersalin!
Zina dan Maksiat Masuk Rumah
Saya pernah baca disitus mana, saya juga lupa. Disana dikatakan bahwa jaringan penyebar fornografi dan pendukung syahwat lainya, apa itu tontonan, internet, dan lain-lain. Jaringannya begitu luas? Mereka bisa mendapat keuntungan yang sangat besar dari rusaknya jiwa-jiwa dan moral-moral anak-anak kita. Keuntungan katanya bahkan bisa mencapai 3600 dolas USD, atau sekitar 36 juta rupiah perdetik!!
Terorganisir dan sistematis, mengepung kita dan anak-anak kita dengan zina dan maksiat. Menyerang dan masuk kedalam rumah, bahkan masuk kedalam kamar kita dan kamar anak-anak kita. Dan tanpa kita sadari, justru banyak orang tua membantu berkembangnya “pengepungan serangan pornografi” terhadap keluarga kita, melalui tontonan dan akses internet yang tidak kita batasi.
Menyedihkan, anak-anak mengakses pornografi baik dengan membaca, atau tontonan dari kamarnya sendiri. Rumah yang seharusnya menjadi benteng terakhir untuk melindungi anak-anak kita dari gempuran “pendukung syahwat”, berbalik menjadi sejata makan tuan!
Jadi tidak mengheran ada kejadian-kejadian seperti yang diceritakan oleh walikota Surabaya Ibu Risma, bahwa seorang PSK berusia 60 tahun pelanggannya adalah anak-anak SD dan SMP dengan bayaran 1000 sampai 2000 rupiah, menyedihkan bukan? Tidak terbayang jika anak-anak itu adalah keluarga kita?
Malu Kepada Sang Pencipta, Allah SWT
Untuk melindungi anak-anak dan telinga anak-anak kita dari namanya pornografi, pergaulan bebas dan lain-lain yang merusak lainnya. Terlebih dahulu adalah kita membangun benteng pertahanan yang kuat bagi mereka. Benteng yang paling kuat adalah rasa malu dan rasa takut kepada Allah SWT. Dan selalu awasi apapun yang mereka lakukan.
Tapi mampukah kita membuat benteng pertahanan?? Ketika kita sendiri sebagai panutan tidak bisa menjaga pandangan kita, masih berduaan di suatu ruangan dengan yang bukan mahram, masih melihat tontonan-tontonan yang menjurus ke pornografi.
atau, jangan-jangan kita sendiri sudah babak belur dengan kepungan pornografi yang membangkitkan syahwat?? Atau tontonan-tontonan yang merusak kebersihan hati kita??
lalu, bagaimana kita bisa membangun benteng yang kuat untuk anak-anak kita kelak??
Note “Hati itu butuh nutrisi, dan nutrisi untuk hati adalah sesuatu yang dimana kita lihat dan kita dengar, nutrisi yg baik akan menghasil ahlak yang baik dan nutrisi buruk akan menghasilkan ahlak yang buruk, insyaAllah”
Percaya dech ^_^
(DT230214)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H