Busana merupakan aspek penting bagi kalangan intelektual yang akan menuntut ilmu di tempat akademiknya masing-masing. Bagaimanapun juga, busana menjadi identitas diri dan cara mahasiswa mengekspresikan diri. Setiap mahasiswa memiliki kepribadian dan aktivitas yang berbeda, sehingga menciptakan gaya berpakaian yang bervariasi. Kenyamanan, faktor cuaca, dan tren juga bisa menjadi alasan mereka memilih cara berpakaian. Akan tetapi, sebagai mahasiswa, seharusnya mereka bisa menyesuaikan jenis berpakaian dengan tempatnya berpijak, sehingga tak jarang beberapa kampus di Indonesia memberikan ruang kebebasan berpakaian bagi mahasiswanya. Lantas, apakah kebebasan yang diberikan oleh beberapa kampus di Indonesia ini sudah digunakan dengan bijak? Kenyataannya, masih banyak mahasiswa yang mempersalahgunakan kebebasan ini atau malah menjadi boomerang.
     Â
   Â
Realitanya, seringkali ditemui mahasiswa yang tidak menaati peraturan berpakaian sesuai anjuran kampus dan fakultasnya masing-masing. Kejadian seperti ini sempat ditemukan di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia dan membuat pengguna media sosial X menggiring beberapa opini publik. Masalah ini bermula dari mahasiswa yang merekam dirinya bersama beberapa temannya menggunakan pakaian luaran batik dan dalaman pakaian berbahan minim di kampus. Bahkan, akun resmi PTN tersebut sempat mem-posting ulang video tersebut dan memicu beberapa kontroversi di X. "Kampus itu adalah lingkungan pendidikan, tempat menuntut ilmu dan belajar. Apakah etis menurutmu pamer pusar dan ketek di tempat seperti itu? Menurut gue sih enggak. Ngatain kolot segala? Belum tahu aja lu, negara ini dibangun sama orang-orang konservatif, religius, dan beradat," ucap akun @Wisemanabdul__ pada Rabu (02/10/24). Namun, tidak hanya komentar kontra yang muncul, ada juga komentar yang mendukung aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut. Tidak hanya aksi itu yang membuat warganet beradu argumen, ada juga mahasiswa yang menggunakan dan bahkan mengajak mahasiswa lain untuk menggunakan lingerie di kampus. "You only live once, guys, pake l*ngeremu ke kampus," ajaknya dari akun @jessecustre pada Selasa (11/09/24).
Bisa kita lihat bahwa kebebasan yang diberikan oleh pihak kampus masih sering disalahgunakan oleh kalangan intelektual, dan kesadaran mereka pun makin pudar. Hal yang salah dianggap benar, tetapi itu tidak berarti kebenaran. Padahal, cara berpakaian mahasiswa akan mencerminkan kepribadian mahasiswa tersebut yang sesungguhnya. Walaupun pakaian tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan mereka, seharusnya mereka paham apakah ini terlihat umum untuk kuliah atau tidak. Dengan ini juga bisa disimpulkan bahwa masih ada beberapa pihak kampus dan pihak fakultas yang kurang peduli tentang pelanggaran berbusana di lingkungan kampus, dengan spekulasi pihak tersebut tidak ingin mencampuri kehidupan pribadi mahasiswa dengan mengatur cara berpakaiannya. Mahasiswa lain seharusnya bisa saling menegur dan mengingatkan mahasiswa yang masih salah dalam mempergunakan kebebasan berbusana. Hal tersebut tidak hanya untuk kebaikan mahasiswa tersebut, tetapi juga akan berpengaruh pada pandangan kampus dan fakultas. Bergaya boleh, tetapi harus paham batasannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H